Arus lalu lintas di Jalan Tol Bali Mandara saat libur Lebaran tahun 2023 mengalami peningkatan cukup signifikan. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Arus lalu lintas di Jalan Tol Bali Mandara saat libur Lebaran tahun 2023 mengalami peningkatan cukup signifikan. Kondisi ini melebihi dari prediksi yang diperkirakan mencapai 37 ribu kendaraan saat perayaan libur panjang Idul Fitri 1444 H.

Manager Operation & Maintenance PT Jasamarga Bali Tol, I Putu Gandi Ginantra saat dihubungi Selasa (25/4), tak menampik kondisi tersebut. Padahal sebelumnya periode libur Lebaran tahun 2019-2020, kecenderungan puncak trafik arus lalin terjadi pada H+2 Lebaran. “Memang trafik kendaraan yang melintas di Tol Bali Mandara terlihat meningkat dibanding tahun sebelumnya. Bahkan ini melebihi perkiraan kami,” ujarnya.

Baca juga:  Libur Lebaran, Beban Puncak Konsumsi Listrik Diprediksi Turun 9 Persen

Peningkatan trafik tersebut, terang Gandi, mulai terlihat sejak Lebaran yang kemudian berangsur meningkat hingga menyentuh angka 45 ribu trafik pada H+1. Kondisi ini memang rutin terjadi pada saat musim libur Lebaran, khususnya sebelum pandemi Covid-19 melanda.

“Kepadatan trafik lalin di Jalan Tol Bali Mandara terjadi di tiga pintu masuk tol. Namun, yang paling banyak dilalui pengendara yaitu di tol gate Benoa pada jam tertentu, yaitu dari pukul 14.00 Wita hingga pukul 18.00 Wita,” ungkapnya.

Baca juga:  Wisata Unta di Pulau Dewata

Ia menyebutkan, untuk tol gate Nusa Dua masih tergolong ramai lancar, meski sesekali terjadi antrean. “Sedangkan tol gate Ngurah Rai yang paling landai, karena dipicu faktor peralihan pengendara yang menghindar dari kepadatan arus lalin di Dewa Ruci,” katanya.

Selain peningkatan volume lalin kendaraan bermotor yang datang ke Bali, Gandi mengatakan kepadatan lalin juga dipicu oleh beberapa faktor. Seperti kendaraan yang berbarengan masuk ke jalan tol, masih adanya pengendara yang tidak membawa uang elektronik serta ketidakcukupan saldo e-money pengendara karena lupa melakukan isi ulang saldo. “Hal itu telah diantisipasi dengan menyediakan e-money di gerbang tol selama periode mudik H-10 sampai H+10,” ujarnya.

Baca juga:  Diterjang Angin Kencang, Jukung Nelayan Terbalik Saat Melaut

Ditambahkannya, secara umum transaksi di tol lancar, peralatan gardu semua beroperasi optimal dan tenaga juga mampu dimaksimalkan. “Tapi memang kepadatan itu bukan dipengaruhi transaksi, tapi faktor dari pengendara yang lupa membawa unik maupun saldo yang tidak cukup. Tapi kita sudah antisipasi dengan sediakan unik. Rata-rata ada 400-an unik yang terjual sejauh ini,” jelasnya. (Parwata/balipost)

 

BAGIKAN