Fitur e-VoA dari Imigrasi yang diakses melalui https://molina.imigrasi.go.id. (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Negara yang masuk di daftar negara subjek Visa Kunjungan Saat Kedatangan atau yang dikenal sebagai Visa on Arrival (VoA) Indonesia bertambah tiga. Ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor IMI-0133.GR.01.01 Tahun 2023 yang menyebutkan Panama, Guatemala, dan Makau dalam daftar itu.

“Wisatawan mancanegara (wisman) bisa ajukan Electronic Visa on Arrival (e-VoA) melalui molina.imigrasi.go.id sebelum berangkat ke Indonesia. Untuk pengajuan e-VoA tidak memerlukan penjamin dan pembayarannya bisa menggunakan kartu kredit/debit berlogo Visa, Mastercard, atau JCB,” kata Subkoordinator Humas Direktorat Jenderal Imigrasi Achmad Nur Saleh dikutip dari Kantor Berita Antara, Rabu (26/4).

Baca juga:  Daihatsu Serahkan 10 Unit Rekondisi di Cirebon

Saat tiba di bandara atau pelabuhan di Indonesia, lanjutnya, WNA cukup menunjukkan dokumen e-VoA di perangkat elektroniknya. Setelah itu petugas akan melakukan perekaman biometrik dan menerakan stiker izin tinggal kunjungan pada paspor WNA.

Visa on Arrival dan e-VoA dapat digunakan orang asing untuk melakukan beberapa jenis kegiatan, seperti kunjungan wisata, kunjungan tugas pemerintahan, kunjungan pembicaraan bisnis, kunjungan pembelian barang, kunjungan rapat, serta transit.

Baca juga:  Pantai Jerman Ditata, Pengerjaan Capai 76 Persen

Visa on Arrival berlaku selama 30 hari sejak WNA memasuki wilayah Indonesia dan dapat diperpanjang satu kali, namun tidak dapat dialihstatuskan ke jenis izin tinggal lain. “Adapun Electronic Visa on Arrival (e-VOA) dapat digunakan masuk ke wilayah Indonesia paling lama 90 (sembilan puluh) hari setelah tanggal terbit. Sementara itu, perhitungan masa berlaku 30 hari dimulai saat WNA memasuki Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) di Indonesia,” ujarnya.

Baca juga:  Diprediksi, Kenaikan Kasus COVID-19 Masih Terjadi hingga 2 Minggu ke Depan

Sebelumnya, Ditjen Imigrasi menambahkan Kenya dan Rwanda dalam daftar negara subjek Visa Kunjungan Saat Kedatangan pada Februari 2023.

Penambahan negara subjek Visa on Arrival dilakukan dalam rangka mendukung pariwisata berkelanjutan dan memfasilitasi pembangunan perekonomian masyarakat. (kmb/balipost)

BAGIKAN