Kapolsek Dentim Kompol Nengah Sudiarta melihat bayi yang ditemukan di semak-semak, Jalan Hayam Wuruk Gang II, Desa Sumerta Kelod. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus penemuan bayi laki-laki di Jalan Hayam Wuruk Gang II, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur (Dentim), hingga seminggu lebih belum terungkap pembuangnya. Penyebab utamanya yakni nihil saksi dan CCTV di seputaran TKP.

Kasus tersebut saat ini ditangani Unit PPA Satreskrim Polresta Denpasar. Hal ini disampaikan Kapolsek Dentim Kompol Nengah Sudiarta, Kamis (27/4).

Menurut Kompol Sudiarta, setelah menerima laporan penemuan bayi itu dan mendatangi TKP, penyisiran seputaran lokasi kejadian langsung dilakukan. Penyisiran dilakukan untuk mengecek CCTV di seputaran TKP. “Saya sudah cek di areal TKP hingga ke jalan raya menuju lokasi. Tapi sama sekali saya tidak melihat ada CCTV. Ini yang menyulitkan kami menelusuri pelakunya,” tegasnya.

Baca juga:  Ditahan, Pembuang Bayi di Sulahan Hamil Lagi

Berhubung kasus ini berkaitan dengan anak, dilimpahkan ke Satreskrim Polresta Denpasar. Oleh karena selanjutnya kasus ini ditangani polresta. “Terkait perkembangan penyelidikan kasus ini, silahkan konfirmasi ke Polresta Denpasar,” ujar Sudiarta.

Sementara Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi saat dikonfirmasi perkembangan penyelidikan kasus ini, pihaknya masih koordinasi dengan Kanit PPA Satreskrim Polresta Denpasar. “Menurut Kanit PPA masih dalam penyelidikan,” ujarnya.

Baca juga:  Gelar Ratas di Sanur, Presiden Bicarakan Dampak Erupsi Gunung Agung pada Pariwisata

Seperti diberitakan, warga di Jalan Hayam Wuruk Gang II, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur (Dentim), Rabu (19/4) dikagetkan tangisan bayi di semak-semak. Bayi laki-laki tersebut diketahui pertama kali oleh Ida Ayu Kuniawati (53) saat dari pasar. Tali pusar bayi masih utuh.

Dari keterangan Kuniawati pada pukul 06.30 WITA, ia baru saja balik dari pasar. Saat melintas di TKP mendengar tangisan bayi dan karena takut langsung pulang.

Sesampainya di rumah, Kuniawati memberitahu suaminya, Ida Bagus Widiarsana (51) jika mendengar tangisan bayi. Jarak rumah Kuniawati dengan TKP sekitar 50 meter.

Baca juga:  Selama Kunjungan Presiden, Tak Ada Penutupan Jalan Depan Akmil

Selanjutnya Widiarsana bersama istrinya menuju TKP dan dilihatlah bayi tersebut beralaskan selimut. Di sampingnya terdapat tas merah berisi tisu, dot susu dan popok bayi.

Tali pusar bayi masih masih melekat dan diperkirakan bayi tersebut lahir sekitar 2 hari lalu. Kejadian ini lalu dilaporkan ke kepolisian. Pukul 07.50 WITA ambulans BPBD Kota Denpasar tiba di lokasi dan bayi tersebut dibawa ke RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah, Denpasar. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN