DENPASAR, BALIPOST.com – Banyak start up teknologi yang bertumbangan dan melakukan pemangkasan pekerja dalam jumlah besar untuk efisiensi. Masuknya start up teknologi pada fase winter ini dinilai praktisi teknologi, I Made Artana, S.Kom., M.M, sebagai hal yang tidak bisa dihindari.
Artana yang juga Ketua STIMIK Primakara ini mengatakan tren dan peluang start up teknologi masih tetap bagus karena dibutuhkan masyarakat. Ditemui Sabtu (29/4) di sela-sela Wisuda ke-7 STIMIK Primakara, ia mengatakan fase winter ini menjadi sarana belajar bagi para start up.
“Kita pernah belajar dari jatuhnya bubble.com di awal tahun 90-an yaitu pada saat itu banyak orang melakukan kesalahan. Semua ekosistem, investornya, bukan hanya start up nya yang melakukan sesuatu yang harus dikoreksi. Sekarang disebut winternya start up. Start up lagi susah tapi saya yakin semua orang akan belajar,” ujarnya.
Ke depan, dengan semakin berkembangnya start up teknologi, nilai ekonominya juga semakin membesar. “Pasarnya besar tapi pemainnya sangat banyak. Itulah realita yang ada sekarang. Mau engga mau kita harus belajar hidup di kolam yang sangat besar tadi,” tandasnya.
Di musim winter ini, ia menilai akan terjadi filter secara alamiah. Tidak semua orang bisa menjadi start up atau pengusaha karena salah satu yang dituntut dalam kondisi ini adalah ketahanan. “Kalau tidak begitu, dia gugur secara alamiah. Kalau start up binaan kita bicara mindset memang kesannya basi tapi itu adalah fundamental yang menentukan ke depan akan bertindak seperti apa. Kalau mindset bagus, punya resiliensi, persisten kecenderungannya dia bisa bertahan,” imbuhnya. (Citta Maya/balipost)