Dialog Merah Putih Bali Era Baru “Bergerak Bersama Wujudkan SDM Bali Unggul Sesuai Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali” di Warung Bali Coffee 63 A Denpasar, Senin (1/5). (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pandidikan Nasional (Hardiknas). Tahun 2023 ini, Hardiknas mengusung tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”.

Di Bali, pendidikan menjadi salah satu program prioritas Gubernur Bali, Wayan Koster dalam mewujudkan visi pembangunan Bali, “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”. Dalam program pendidikan ini, Gubernur Koster akan melaksanakan program wajib belajar 12 tahun. Berbagai pelayanan dalam bidang pendidikan terus ditingkatkan.

Apalagi, SMA/SMK sedang dipercepat pelayanannya dengan membangun sejumlah sekolah baru untuk mengakomodir daya tampung lulusan SMP. Bagi Gubernur Koster meningkatkan pelayanan pendidikan akan tercipta SDM Bali yang unggul ke depannya.

Sekretaris Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali, Made Sutarjana, S.Sos., M.M., mengatakan tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa untuk membentuk manusia seutuhnya yang beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti. Sehingga, dengan adanya program Merdeka Belajar bisa mewujudkan SDM sesuai dengan profil belajar Pancasila ke depannya. Yaitu, anak-anak yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, memiliki nalar kritis kreatif, dan inovatif.

Berkaitan dengan hal itu, Pemerintah Provinsi Bali melalui visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” menempatkan pendidikan menjadi program prioritas kedua dari 5 program yang diprioritaskan dalam mewujudkan pembangunan Bali Era Baru untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam Kebudayaan.

Baca juga:  Yoshinoya, Restoran Beef Bowl dari Jepang Hadir di Bali

Untuk mewujudkan program pendidikan guna mencapai SDM Bali yang unggul, diungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali memastikan jaminan pelayanan program pendidikan wajib belajar 12 tahun. Di samping juga mengembangkan pendidikan dasar dan menengah berbasis agama di desa adat. Juga mengembangkan SDM yang berkualitas, berdaya saing tinggi, dan profesional sesuai dengan pengembangan Tatanan Kehidupan Krama Bali berdasarkan Sat Kerthi.

“Jadi inilah program prioritas ke depan dalam upaya pengembangan kualitas pendidikan Pemerintah Provinsi Bali dalam mewujudkan SDM Bali unggul yang kebijakannya harus diambil oleh kami di Dinas Pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Bali,” ujar Made Sutarjana dalam Dialog Merah Putih Bali Era Baru “Bergerak Bersama Wujudkan SDM Bali Unggul Sesuai Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali” di Warung Bali Coffee 63 A Denpasar, Senin (1/5).

Baca juga:  Desa Adat Abangsongan Lestarikan Tari Gandrung Pingit

Lebih jauh dikatakan, dengan kurikulum Merdeka Belajar akan dunia pendidikan dalam mewujudkan SDM Bali yang unggul. Sebab, dengan program Merdeka Belajar ini, siswa diberikan keleluasaan yang lebih luas untuk menemukan fashion, bakat, dan potensinya. Sehingga ini sesuai dengan harapan Bapak Pendidikan, Ki Hajar Dewantara yang menginginkan sekolah sebagai taman yang menyenangkan bagi seluruh keluarga sekolah. Sehingga, suasana belajar bisa membentuk potensi siswa sesuai dengan bakat dan minat yang dikiliki siswa. Ia berharap di Hardiknas ini bisa dijadikan momentum oleh para pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan untuk terus meningkatkan pendidikan setelah selama 3 tahun dilanda pandemi Covid-19.

Kepala SMA Negeri 4 Denpasar, I Made Sudana, S.Pd., M.Pd., mengatakan mutu pendidikan di Bali pasca Covid-19 terus berangsur-angsur membaik yang didukung oleh pemerintah, masyarakat, dan sekolah itu sendiri. Apalagi, dengan dikeluarkannya regulasi baru yaitu kurikulum Merdeka Belajar yang menekankan pada penyesuaian kurikulum sesuai dengan kondisi di satuan pendidikan. Sehingga, bakat dan minat siswa, serta karakteristik satuan pendidikan dapat disesuaikan melalui kurikulum Merdeka Belajar ini. Terlebih dalam kurikulum Merdeka Belajar ini ada 3 pilihan, yaitu mandiri belajar, mandiri berbagi, dan mandiri berubah.

Baca juga:  Desa Adat Kuta Gelar Upacara Nangluk Merana lan Pamelepeh Sasih

Wakil Kepala SMA Negeri 9 Denpasar, I Made Priyana Ginada, S.H., M.Pd., mengatakan meskipun dilanda Covid-19, pemerintah Provinsi Bali di bawah Gubernur Koster tetap membangun sekolah-sekolah SMA/SMK baru. Salah satunya adalah SMA Negeri 9 Denpasar yang mulai beroperasi tahun 2020. Sehingga, tahun ini akan melulusan siswanya untuk pertama kalinya. Hal ini membuktikan bahwa apapun kondisi yang tengah dihadapi, pendidikan harus tetap berjalan untuk menghasilkan SDM Bali yang unggul. Tentu dengan proses-proses yang membutuhkan dukungan dari semua komponen masyarakat.

Dikatakan, meskipun tergolong sekolah baru namun berbagai kerja sama dengan sekolah-sekolah di luar negeri telah dilakukan untuk meningkatkan daya saing. Salah satunya dengan sekolah di Australia yang akan berkunjung ke SMA Negeri 9 Denpasar. Terkait kurikulum merdeka belajar, SMA Negeri 9 Denpasar telah menerapkannya. Bahkan, pengembangan teknologi informasi juga telah diterapkan di sekolah ini. Terlebih, sekolah ini lahir pada saat pandemi Covid-19 tengah merajalela di tanah air, dan di Bali pada khususnya. (Winatha/balipost)

BAGIKAN