I Komang Carles (BP/Ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Wakil Ketua DPRD Bangli Komang Carles mengingatkan dinas terkait agar memperhatikan keberadaan kebun kopi yang ada di areal pabrik kopi Mengani, Kintamani. Meski saat ini pabrik pengolahan kopi tidak beroperasi, Carles meminta agar aset berupa kebun kopi tetap dikelola dengan baik. Terlebih sekarang sudah masuk musim panen dan harga kopi terbilang bagus.

Carles sebelumnya sempat menerima informasi bahwa kebun kopi di sana tidak terurus sejak pabrik berhenti beroperasi. Ia pun menyayangkan hal itu.

Baca juga:  Terkesan Jalan Sendiri-sendiri, DPRD Soroti Pengembangan Desa Wisata di Bangli

Menurutnya keberadaan kebun kopi di areal pabrik tersebut merupakan potensi pendapatan bagi daerah jika dikelola dengan baik. Apalagi sekarang harga jual kopi terbilang mahal. Mencapai Rp 15 ribu per kilogram untuk kopi gelondong merah. Karena itu ia minta agar kebun tersebut diperhatikan. “Karena kebun itu bisa jadi potensi pendapatan. Dari pada dibiarkan,” kata Carles, Selasa (2/5).

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangli I Wayan Sarma mengatakan kebun kopi yang ada di areal pabrik tersebut selama ini rutin dibersihkan oleh pegawai secara bergotong royong. Dari 2,8 hektar total luas lahan areal Pabrik Kopi Mengani, luas kebun kopinya sekitar 1,5 hektar.

Baca juga:  Semburan Belerang di Danau Batur, Dua Ton Ikan Mati

Dikatakan juga bahwa kebun kopi di pabrik itu sudah berbuah tetapi tidak terlalu lebat. “Karena untuk musim ini secara umum produksi kopi kurang bagus, dibandingkan tahun lalu,” katanya.

Hasil panen kopi di kebun tersebut nantinya akan dijual. Hasilnya akan masuk ke kas daerah sebagai retribusi penjualan produksi usaha daerah. (Adv/Balipost)

BAGIKAN