Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dalam rilis perkembangan Indeks Harga Konsumen April 2023 di Jakarta, Senin (2/5/2023). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Tarif angkutan udara merupakan penyumbang terbesar inflasi April yang mencapai 0,33 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). “Tarif angkutan udara memberi sumbangan terbesar dengan andil ke inflasi sebesar 0,06 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dalam rilis perkembangan Indeks Harga Konsumen April 2023 di Jakarta, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Senin (2/5).

Selain tarif angkutan udara, tarif angkutan antarkota turut menyumbang inflasi nasional secara bulanan cukup tinggi, yaitu dengan andil 0,03 persen.

Baca juga:  BPS Lansir Neraca Perdagaan Indonesia Alami Surplus

Dengan demikian berdasarkan kelompok pengeluaran, Margo mengungkapkan transportasi memberikan andil inflasi terbesar yakni 0,11 persen. Kelompok ini tercatat mengalami inflasi 0,84 persen (mtm).

Tak hanya tarif angkutan, terdapat beberapa komoditas lainnya yang menjadi penyumbang inflasi April 2023 terbesar secara bulanan yakni emas perhiasan, daging ayam ras, beras, dan rokok kretek filter dengan masing-masing memberikan andil 0,02 persen.

Maka dari itu, sebagian besar kelompok pengeluaran tercatat mengalami inflasi kecuali kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami deflasi 0,02 persen (mtm) meski hanya memberi sedikit andil kepada deflasi yakni 0,00 persen.

Baca juga:  Masyarakat Masih Suka Transaksi Tunai Dibanding Gunakan APMK

Setelah transportasi, ia menuturkan makanan, minuman, dan tembakau merupakan kelompok terbesar lainnya yang menyumbang inflasi April 2023 secara bulanan dengan andil 0,09 persen lantaran mengalami inflasi 0,34 persen (mtm) pada periode tersebut.

Kelompok dengan andil terbesar selanjutnya yakni perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami inflasi 0,68 persen (mtm) dengan andil 0,04 persen.

Terdapat pula kelompok pakaian dan alas kaki dengan inflasi 0,61 persen (mtm) serta penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan inflasi 0,34 persen (mtm) yang menjadi penyumbang terbesar, dengan sumbangan terhadap inflasi umum masing-masing 0,03 persen. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Hampir 48 Tahun Menunggu, Umat Hindu di Barurejo "Pelaspas" Pura Candi Merak
BAGIKAN