Pasar Desa Adat Subagan direnovasi karena kondisinya memprihatinkan. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pihak Desa Adat Subagan, Kelurahan Subagan, Kecamatan/Karangasem melakukan renovasi terhadap Pasar Desa Adat yang ada di wilayah setempat. Renovasi tersebut dilakukan mengingat kondisi pasar yang sudah sangat memprihatinkan.

Bendesa Adat Subagan, I Nyoman Rai, Selasa (3/5) kemarin mengungkapkan, kalau bangunan pasar Desa Adat Subagan ini dibangun sekitar 18 tahun yang lalu. Dari pembangunan tersebut, sekalipun belum pernah disentuh proses perbaikan. “Pasar memang sudah selayaknya dilakukan perenovasian karena kondisi pasar sudah sangat memprihatinkan sekali. Bagian atas sudah mengalami kerusakan atau kerapuhan,” ujarnya.

Baca juga:  Ini, Analisa BMKG Terkait Gempa Beruntun di Karangasem

Rai, mengatakan, masyarakat yang berjualan di Pasar Desa Adat Subagan ini jumlahnya kurang lebih sebanyak 40 pedagang. Dan selama proses perbaikan tersebut, para pedagang direlokasi atau di pindah ke lokasi yang sudah disediakan. “Untuk sementara waktu sampai selesai perbaikan para pedagang akan berjualan di depan Pura Puseh. Lokasi yang disediakan tersebut merupakan lahan milik Desa Adat Subagan,” katanya.

Dia menjelaskan, untuk anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan pasar tersebut sebesar Rp 50 juta. Mulai dari perbaikan atap, kap-kap rusak, iga, reng, pilar, displang dan yang lainnya. Dan bila nantinya kekurangan dana, maka akan dipakai dana BKK Provinsi Bali. “Kita harap pengerjaan bisa tuntas 20 hari kedepan. Untuk pengerjaan dikerjakan oleh beberapa tukung,” jelasnya.

Baca juga:  Terkait PTM 100 Persen, Karangasem Lakukan Sosialisasi

Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya berharap dengan perbaikan pasar yang dilakukan ini, nantinya para pedangan lebih nyaman dan teratur lagi untuk jualan. Dan para pedagang tidak lagi berhamburan berjualan. “Untuk ke depannya kita akan bahas di paruman, yakni dengan kerta desa, saba desa dan krama seperti apa kesepakatannya nanti. Apakah, sewanya dilakukan per bulan atau tahunan, sehingga ada pemasukan dari pasar ini ke Desa Adat,” tandas Rai. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Kredit Pertanian BRI Tembus Rp 117,54 Triliun

 

BAGIKAN