Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Ketua DPD Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, dan Ketua DPP PAI, Rita Subowo membuka Pameran Anggrek International bertajuk “Anggrek KemBali” di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon, Denpasar, Jumat (5/5). (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Ketua DPD Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, Ketua DPP PAI, Rita Subowo dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada secara resmi membuka Pameran Anggrek International bertajuk “Anggrek KemBali” di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon, Denpasar, Jumat (5/5). Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong serta memberikan hadiah kepada pemenang lomba anggrek, lomba landscape anggrek, lomba fotografi anggrek, dan lomba merangkai bunga.

Gubernur Koster mengapresiasi atas terselenggarannya Pameran Anggrek Internasional di Bali yang sejalan dengan visi pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Dalam visi ini terdapat salah satu program penting dan prioritas adalah mengembangkan dan melindungi tanaman lokal endemik Bali. Karena Bali mempunyai kekayaan tumbuh – tumbuhan flasmamufah yang cukup kaya, termasuk anggrek.

Oleh karena itu, Gubernur Koster sangat mendukung acara ini dengan harapan anggrek endemik Bali bisa dikembangkan. Baik itu mengembangkan spesiesnya dengan cara melakukan budidaya serta rekayasa genetika agar terkembangnya berbagai varian tentang anggrek, baik anggrek yang ada di Indonesia maupun di Bali. “Pengetahuan tentang anggrek saya dapatkan dari Ibu Putri Koster, dimana anggrek di Indonesia memiliki berbagai jenis spesies, termasuk anggrek lokal atau endemik Bali juga memiliki beranekaragam spesies yang jumlahnya mencapai sekitar 30 lebih spesies, termasuk yang terkenal adalah anggrek lenjong,” ujar Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.

Baca juga:  Diminta Kosongkan Areal GOR Kebo Iwa, Prajuru Desa Adat Gianyar Datangi Pj Bupati

Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini mendorong Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali melakukan penelitian terhadap spesies anggrek dengan mengandeng Badan Riset dan Inovasi Dearah (BRIDA) Provinsi Bali, Fakultas Pertanian Universitas Udayana hingga lembaga lainnya. “Anggrek perlu dikembangkan, jangan hanya memikir dagangan atau ekonomi di hilir semata, namun buat saya perlu dimuliakan keberadaan anggrek ini sesuai kearifan lokal Wana Kerthi yang menyucikan dan memuliakan berbagai jenis tumbuh – tumbuhan,” ujar Gubernur Bali jebolan ITB ini yang sebelumnya telah memprogramkan kegiatan penelitian terhadap bunga gumitir bersama Institut Pertanian Bogor dengan keluarnya Gumitir Bali Sudamala.

Baca juga:  Garap Memori Banding, Sudikerta Tunjuk Pengacara Baru

Ketua DPP Perhimpunan Anggrek Indonesia, Rita Subowo menyampaikan anggrek merupakan industri yang dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia secara nasional maupun internasional. Karena itu, ia berharap mudah – mudahan Pameran Anggrek International di Bali ini menjadi festival tahunan yang menjadi temu ajang para pecinta anggrek di tanah air, tetapi juga mempersatukan komoditi anggrek dari luar negeri untuk bisa hadir selain bisa melihat keindahan Bali dan juga melihat keindahan anggrek di Indonesia.

“Bali sebagai daerah tujuan pariwisata dunia yang memiliki potensi luar biasa akan menjadi aset di dalam pengembangan dan pemasaran anggrek, apalagi Indonesia memiliki spesies anggrek terkenal di dunia,” ujarnya.

Baca juga:  BPOM Keluarkan EUA Lima Vaksin COVID-19 Jadi "Booster"

Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan Gubernur Koster bersama Ketua DPD PAI Provinsi Bali, Ny. Putri Koster yang telah menggelar Pameran Anggrek Internasional.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada melaporkan Festival Anggrek Internasional ini dilaksanakan selama 10 hari dari tanggal 4 – 14 Mei 2023 bertempat di Lapangan Utama Niti Mandala Renon – Denpasar. Dalam pameran ini ditampilkan aneka anggrek lokal dan Hibrida turunannya, yang diikuti oleh perwakilan PAI, pengusaha anggrek dan florikultura dari seluruh Indonesia, dengan jumlah stand 80 buah.

Kemudian, ada juga delegasi asing yang mengikuti pameran ini terdiri dari delegasi Singapura, Kesavan – President of OSSEA (Orchid Society of South East Asia) Singapura, delegasi dari Malaysia, Prof. Dr. Manohar Mariappan – Dept.Ecotorism, University Putra Alam, Malaysia, dan delegasi dari Taiwan, Ken Yang, Youth Associate of TOGA (Taiwan orchid Grower Association). (Kmb/Balipost)

BAGIKAN