Bupati Jembrana I Nengah Tamba menghadiri dharma santhi Nyepi caka 1945 Kabupaten Jembrana yang dipusatkan di Gedung Kesenian Ir Soekarno, Sabtu (6/5) malam. (BP/Ist)

NEGARA, BALIPOST.com – Dharma Shanti Penyepian Tahun Saka 1945 di Kabupaten Jembrana dilaksanakan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana untuk pelaksanaan tahun ini Dharma Shanti melibatkan generasi muda yang dirangkai dengan Ongkara Festival I. Berbagai lomba memeriahkan pelaksanaan Dharma Shanti Penyepian kali ini, mulai dari lomba ogoh-ogoh mini, lomba sketsa dan lomba tapel yang diikuti oleh para yowana di kabupaten Jembrana.

Puncak pelaksanaan Dharma Shanti dilaksanakan di Gedung Kesenian Ir. Soekarno, Sabtu (6/5) dengan mengundang seluruh Ida Sulinggih se-kabupaten Jembrana, Forkopimda, jajaran Pemkab Jembrana, PHDI, MDA dan STT se-kabupaten Jembrana. Dharma Shanti diisi Dharma Wacana oleh Ida Sri Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pemayun dari Griya Kedhatuwan Kawista, Blatungan, Tabanan. Selain itu juga ada pertunjukan seni dari anak-anak muda dan anak-anak difabel, serta penyerahan hadiah kepada pemenang lomba ogoh-ogoh mini, sketsa dan tapel.

Baca juga:  Dari Kebakaran Ruko di Menyali hingga Aturan Baru Tilang ETLE

Ketua Panitia Dharma Shanti Penyepian, Luh Putu Diah Puspayanthi mengatakan dalam rangkaian pelaksanaan Panyepian dilaksanakan Brata Panyepian sebagai momentum yang baik untuk setiap manusia, melakukan introspeksi diri dan membangun kembali rasa persaudaraan baik dalam bingkai intern Hindu maupun antar umat beragama.

Ia menambahkan, Dharma Shanti juga sebagai kesempatan generasi muda untuk mengekspresikan pelestarian tradisi dan budaya dan wujud dukungan terhadap Pemerintah Kabupaten Jembrana.

“Dharma Santhi pada edisi kali ini juga memiliki konsep yang berbeda dari sebelumnya, dikemas lebih milenial dan dilaksanakan oleh pemuda-pemuda Hindu, yang bertujuan agar generasi muda dapat melakukan refleksi diri bahwa mereka adalah aset Jembrana yang sangat berharga di masa yang akan datang, serta sebagai bagian yang penting untuk mewujudkan Jembrana Emas 2026, melalui Dharmaning Agama dan Dharmaning Negara,” ucap Diah.

Baca juga:  Rumah di Asah Duren Terbakar, Uang Puluhan Juta hingga Ratusan Kilo Cengkeh Ludes

Selain itu, Diah menambahkan generasi muda harus turut andil dalam menjalankan Visi Pemerintah Jembrana yaitu Nangun Sad Kerthi Loka Jembrana yang terdiri dari Atma kerthi, Jana kerthi, Wana kerthi, Danu Kerthi, Segara Kerthi, Jagat kerthi. Salah satunya melalui kegiatan Dharma Shanti Penyepian 2023. “Itulah mengapa Peradah Jembrana mengambil andil sebagai pelaksana teknis pada acara ini, untuk membuktikan bahwa Kami pemuda Hindu sebagai generasi penerus bisa, dan mampu menjadi ujung tombak Pembangunan Daerah menuju Jembrana Emas 2026. Karena Pemuda Hari ini adalah Pemimpin Jembrana di masa mendatang,” tegasnya.

Sementara, Bupati I Nengah Tamba mengatakan Dharma Shanti juga sebagai momentum untuk mengungkapkan rasa syukur atas berjalannya kehidupan serta menyampaikan rasa terima kasih kepada para Sulinggih yang selalu mendukung Pemerintah dan masyarakat dalam membangun kabupaten Jembrana. “Dharma Shanti ini mengamanatkan kita untuk bersyukur atas segala kinerja yang telah selama setahun dilaksanakan baik oleh masyarakat Jembrana, jajaran Pemkab dan Forkopimda dan terutamanya Ida Sulinggih yang senantiasa mendoakan bahwa program program kerja kabupaten Jembrana bisa berjalan dengan baik sehingga masyarakat Jembrana semakin hari semakin bahagia dan sejahtera,” ucapnya.

Baca juga:  Menjaga Satwa dan Tanaman Langka Bali

Bupati Tamba juga menaruh harapan pada generasi muda supaya mampu menjadi Pioneer dalam mewujudkan Jembrana Emas sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Jembrana. “Semangat hari ini kita sampaikan Jembrana Emas Tahun 2026, semoga anak-anak muda kita menjadi anak muda yang tangguh, cerdas dan unggul sehingga di tahun 2026 anak-anak muda Jembrana mendapat tempat yang strategis untuk membangun Jembrana,” pungkasnya. (Adv/Balipost)

BAGIKAN