Desak Made Rita Kusuma Dewi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Satu-satunya atlet panjat tebing Bali yang menghuni pelatnas, Desak Made Rita Kusuma Dewi, berhasil menyumbang medali perak, setelah keluar sebagai juara 2, di nomor speed, pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing, di Gelora Bung Karno (GBK), 6-7 Mei. Sementara juara 1 masih dipegang Aleksandra Miroslaw (Polandia).

Binpres Pengprov FPTI Bali Dewa Putu Galih Perdana, di Denpasar, Senin(8/5), mengungkapkan, babak final digelar Minggu (7/5) malam. “Kami bersyukur, Desak Rita bisa juara 2, saat tampil di negaranya sendiri,” tutur Dewa Galih.

Baca juga:  Atlet Panjat Tebing Komang Ardi Sabet Emas Porjar

Yang membanggakan, atlet asal Buleleng Desak Rita juga disemangati Ketua Umum FPTI Bali Putu Yudi Atmika, yang menyaksikan langsung dan datang khusus ke Ibu Kota. Sebelumnya, Desak Rita juara 3 dunia, ketika Kejuaraan Dunia, di Seoul, Korea, akhir April lalu.

Ia menyebutkan, catatan waktu Aleksandra Miroslaw 6.43 detik, sedangkan Desak Rita 6.52 detik, serta juara 3 diraih Natalia Kalucka (Polandia). Di sektor putra, juara speed justru atlet pendatang baru tuan rumah Indonesia Raharjati Nursamsa, catatan waktunya 5.11 detik, disusul juara 2 Xinshang Wang (Cina/5.14 detik), serta juara 3 atlet Indonesia Kiromal Katibin.

Baca juga:  Gunakan QRIS, Jualan Jadi Makin Cuan

Dewa Galih berharap Rita terus mengasah ketrampilannya selama latihan, hingga bisa menyabet juara dunia. Ia optimis, jika Rita rutin mengikuti sirkuit seri kejuaraan dunia, otomatis meraup poin hingga mempermulus langkahnya merebut tiket Olimpiade Paris 2024.

Harapan senada dilontarkan Waketum FPTI Bali, Suhardi Eka Prasetia. “Saya kira peluang Desak Rita terbuka lebar menyabet juara dunai, sebab catatan waktunya terpaut tipis,,” ucapnya.

Baca juga:  Naik Tiga Kali Lipat, Jumlah WNA di Densel

Sukses Rita diharapkan mampu memotivasi atlet Bali lainnya, supaya bisa berlomba ke kejuaraan dunia maupun event internasional.

Disinggung persiapan tim Pra PON Bali, Suhardi menerangkan, penjaringan atlet berdasarkan hasil kejurnas, porprov, sirkuit, sampai porjar. “Kami ingin atlet nominator dan kandidat skuad tim Pra PON bisa dikumpukan, Mei ini,” jelasnya.

Selanjutnya, pasca Porjar akhir Juni, supaya bisa mengerucut atlet calon skuad Pra PON. “Pra PON diselenggarakan di GOR Jatidiri, Semarang, akhir Oktober,” tetang dia. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN