SINGARAJA, BALIPOST.com – Puluhan Pedagang Ikan kembali mendatangi Gedung Dewan Buleleng, pada Rabu (10/5). Mereka menyampaikan keluh kesahnya, akan di relokasi ke lantai dua Pasar Anyar Singaraja.
Dalam pertemuan yang berlangsung alot itu, para pedagang ini bersikukuh untuk tetap berjualan di tempat biasanya. Perwakilan pedagang, Komang Sudarma mengaku keberatan jika rencana relokasi pedagang ikan ke lantai dua benar-benar dilaksanakan.
Hal tersebut dianggap memberatkan puluhan pedagang, yang rata-rata usianya sudah tua. Ditambah lagi sewa ongkos tempat mereka berjualan yang dirasa cukup mahal.
“Jika ini benar dilaksanakan, otomatis menambah beban kami, para pedagang ini sudah tua, rata -rata umurnya 50 tahun ke atas. Tidak mungkin lah pedagang yang sudah tua ini mengangkat beban puluhan kilo dari lantai bawah ke atas. Jika menyewa tenaga pastinya akan menambah biaya lagi,” ucap sudarma.
Kata sudarma, dari pertemuan ini belum ada kesepakatan yang terjadi. Hanya saja para pedagang saat ini sifatnya menunggu hasil rapat dari internal Dewan untuk tahapan selanjutnya. “Kami akan tunggu keputusan dewan secepatnya,nanti kami akan diundang untuk menyampaikan keluhan,” tambahnya.
Sementara itu, Pihak PD Pasar yang diwakili Direktur Keuangan I Putu Suardhana, mengatakan jika penataan pasar ini telah sesuai dengan rencana kerja PD Pasar terkait dengan penataan areal pasar berdasarkan regulasi yang berlaku.
Terkait dengan keluhan para pedagang yang akan direlokasi, pihaknya sudah menyadari dan akan mengupayakan serta menyiapkan formula –formula yang dapat mengatasi keluhan para pedagang tersebut dengan sebaik mungkin. “PD Pasar mengupayakan penyediaan saluran pembuangan limbah yang memadai di areal lantai dua Pasar Anyar tersebut. Disamping itu, PD Pasar juga telah menyediakan lahan yang cukup untuk menampung seluruh pedagang yang akan direlokasi ke lantai dua pasar tersebut,” kata suardana.
Sementara itu ketua Komisi III DPRD Kabupaten Buleleng, Luh Marleni mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini akan segera turun ke lapangan, sehingga permasalahan yang dihadapi oleh para pedagang ini dapat diketahui secara langsung. Marleni menambahkan dari hal tersebutlah akan dijadikan dasar pertimbangan dalam diskusi dengan pihak terkait sehingga permasalahan ini dapat segera dicarikan solusi yang terbaik dan dapat diterima oleh semua pihak.
“Kami mengharapkan kedisiplinan para warga pasar baik pedagang maupun pengurus pasar agar mematuhi zonasi yang sudah ditetapkan, kita bersama-sama akan cek ke lapangan sebagai bahan evaluasi ke depan,” pungkasnya. (Nyoman Yudha/Balipost)