LABUAN BAJO, BALIPOST.com – Presiden Majelis Antarparlemen ASEAN (AIPA) menyampaikan lima rekomendasi dalam Pertemuan Tatap Muka Pemimpin ASEAN-AIPA dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Meruorah Convention Center, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Rekomendasi ini mencakup perdamaian hingga inovasi ilmu pengetahuan untuk mewujudkan kawasan Asia Tenggara yang stabil dan sejahtera.
Kelima rekomendasi itu tertuang dalam Pesan AIPA yang disampaikan Puan Maharani. “Pertama agar negara-negara Asia Tenggara menjaga perdamaian, kesatuan, sentralitas, dan vitalitas ASEAN sebagai faktor yang menjamin perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan,” kata Puan, dikutip dari Kantor Berita Antara, Rabu (10/5).
Kedua, lanjutnya, mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan di kawasan sembari meningkatkan kemampuan tanggap ketahanan ASEAN dengan fokus ketahanan energi dan pangan dalam konteks kawasan dan komunitas global yang dinamis.
Ketiga, mempromosikan ekonomi atau investasi hijau dan mendorong keseimbangan berkelanjutan sesuai dengan kesepakatan dan kebijakan hukum di ASEAN. Keempat, tambahnya, meningkatkan efisiensi operasional mekanisme ASEAN dan mitranya, termasuk AIPA.
“Dan kelima, mendorong inovasi, transfer, penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Puan juga menegaskan komitmen AIPA sebagai wadah parlemen negara-negara ASEAN untuk berkontribusi dalam membangun ASEAN di tengah tantangan pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19, perubahan iklim, krisis energi dan pangan akibat perang, serta ketegangan geopolitik.
Komitmen itu harus dituangkan dengan pengeratan kerja sama antara parlemen dan pemerintah untuk menguatkan posisi satu sama lain dalam memastikan kemakmuran bagi rakyat ASEAN.
“Oleh karena itu, sebagai anggota parlemen, kami siap memberikan dukungan politik dan bekerja dengan rekan-rekan ASEAN kami untuk melewati masa-masa sulit ini dan membangun ASEAN yang lebih gesit,” kata Puan.
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo, dalam sambutan pembukaan Pertemuan Pemimpin ASEAN-AIPA, menekankan bahwa peran parlemen sangat diperlukan dalam menyusun agenda ASEAN 2045. “Dalam jangka panjang peran parlemen juga sangat dibutuhkan untuk menyusun agenda ASEAN tahun 2045,” kata Jokowi.
Pada keketuaan ASEAN tahun ini, Indonesia mengangkat tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth yang bermakna ASEAN relevan dan penting sebagai pusat pertumbuhan dunia. Indonesia ingin memperkuat kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN sehingga mampu menjawab tantangan 20 tahun ke depan.
Indonesia juga akan mengawal kawasan menuju ASEAN 2045 yang perlu lebih adaptif, responsif, dan kompetitif dengan cara ASEAN way yang sejalan dengan prinsip Piagam ASEAN.
Dalam keketuaannya, Indonesia mengajak negara-negara ASEAN berperan aktif dan menawarkan ide serta solusi bagi perdamaian dan kemakmuran di regional. Sebagai ketua, Indonesia juga bertujuan memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan yang berkelanjutan. (Kmb/Balipost)