Ilustrasi. (BP/Dokumen Antara)

BEIJING, BALIPOST.com – Tewasnya dua pria dan wanita berinisial CJ (22) dan LC (25), menjadi pusat perhatian warganet China. Warga China berharap Kepolisian Daerah (Polda) Bali segera mengungkap kasus kematian dua wisatawan asal negeri Tirai Bambu itu di salah satu hotel bintang lima di Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Di tengah perhatian warganet, mereka mengharapkan polisi Bali menangani kasus itu sesegera mungkin, tulis laman Waijiao di Beijing, dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (11/5).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Bali Kombes Pol Stefanus Satake Bayu mengatakan tim penyidik masih memeriksa saksi-saksi kematian dua wisatawan asal China tersebut.

Baca juga:  Ketua DPRD Bali Sidak Jalan Patung Jagung-Titigalar

Sementara, Juru bicara Konsulat Zhu Xinglong telah bertemu Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas. Polresta Denpasar berjanji untuk terus memberikan perkembangan terbaru kasus tersebut kepada pihak China. Konsulat sendiri siap memfasilitasi dan memberikan bantuan kepada keluarga korban di China untuk datang ke Bali.

Sebelumnya, keduanta ditemukan tak bernyawa dalam keadaan bersimbah darah di salah satu hotel di Jimbaran, Bali, pada Senin (1/5), saat liburan Hari Buruh Internasional.

Baca juga:  Mayat Pemuda Ditemukan di Got Jalur By-pass Munggu-Tanah Lot

Jasad CJ ditemukan di koridor hotel, sedangkan LC di bathtub kamar hotel. Keduanya didapati tidak masuk hotel secara bersamaan karena LC lebih dulu tiba. Jasad keduanya sampai saat ini masih tersimpan di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar.

Polisi mengesampingkan motif pencurian dalam kasus itu karena sejumlah barang milik korban masih aman. “Ada CCTV dan sejumlah bukti petunjuk lain. Apakah karena pembunuhan atau bunuh diri, kami masih selidiki,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Kuta Selatan AKP Anak Agung Made Suantara.

Baca juga:  Disoroti, Cukup Tingginya Peredaran Narkoba di Bali

Di China akhir-akhir ini masyarakat diresahkan oleh peristiwa bunuh diri massal pada kaum muda. Pada April saja dua peristiwa bunuh diri massal terjadi di Provinsi Hunan dan Provinsi Sichuan.

Di Hunan, empat pelaku bunuh diri berusia 20 hingga 30 tahun, sedangkan di Sichuan tiga pelaku dalam rentang usia yang sama juga bernasib tragis. (kmb/balipost)

 

BAGIKAN