Kadek Riani menunjukkan salah satu buket bunga yang dijualnya. (BP/Apsari)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kadek Riani bisa dibilang cukup sukses dalam bisnis florist. Perempuan berusia 36 tahun ini sudah 1 dekade atau 10 tahun membuka usaha florist (pedagang bunga) walaupun tanpa memiliki pendidikan yang tinggi. Omzet usahanya bisa mencapai puluhan juta per hari saat perayaan Valentine atau Hari Ibu.

Pemilik toko florist di kawasan Jalan Kamboja, tepatnya di depan SMA Negeri 1 Denpasar yang bernama Rianiflowershop ini sudah 15 tahun menggeluti dunia florist ini. Riani, demikian ia akrab disapa, mengatakan jika awal mula ia bekerja sebagai florist dikarenakan tak bisa melanjutkan pendidikannya lagi.

Ia mengutarakan tak pernah mengambil kursus florist saat memilih terjun ke bidang ini. “Awalnya emang suka sama bunga dan merasa juga kalau bidangnya merangkai bunga, jadi sama sekali gak pernah kursus. Dan semua dipelajari secara otodidak,” ungkapnya saat ditemui di tokonya, belum lama ini.

Baca juga:  Puluhan Ton Daging Ayam Ditolak Masuk Bali

Ia mengatakan kalau dulu sebelum memiliki toko florist, ia menyuplai bunga ke hotel-hotel. “Dulu 5 tahun pertama saya kerja sebagai florist tapi belum punya toko kayak sekarang. Jadi dulu lebih banyak menyuplai bunga ke hotel-hotel,” ujarnya.

Sambil menjalani pekerjaan sebagai suplier bunga, ia akhirnya berani mencari lokasi untuk digunakan sebagai tempat berbisnis. Di awal-awal merintis, diakuinya memang terjadi banyak sekali masalah, salah satu masalahnya yaitu sepinya pembeli.

Tetapi semua cobaan berhasil ia lewati hingga saat ini. Bahkan permintaan buket bunga juga selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Riani juga mengatakan kalau per harinya, ia bisa menjual 30 sampai 100 buket. Bahkan, di hari-hari khusus, seperti Valentine, Hari Ibu, ataupun saat ada acara-acara tertentu, tokonya bisa menjual sampai lebih dari 200 buket per hari.

Baca juga:  Arsitektur Tradisional Bali di Era Modern Masih Pertahankan Pakem

Selain menjual buket bunga, ia juga menjual buket uang, dan beragam buket lain sesuai permintaan pembeli. Riani mengaku tidak pernah memaksa pembeli untuk membeli buket bunga dengan harga yang ditentukannya. “Kalau saya gak pernah memaksa pembeli untuk beli bunga sesuai sama budget yang saya tentuin, tetapi saya selalu membebaskan pembeli untuk membeli buket bunga sesuai budget dari pembeli itu. Karena saya gak mau memaksa budget saya ke pembeli,” ungkapnya membagikan salah satu kiat suksesnya berbisnis.

Alhasil, berkat prinsipnya ini, omzet per harinya berkisar antara Rp1.000.000 sampai Rp5.000.000 untuk hari-hari biasa. Omzet melonjak cukup tinggi saat hari-hari tertentu seperti Valentine dan Hari Ibu menjadi Rp50.000.000 sampai Rp70.000.000 per hari.

Kiat sukses lain yang diterapkannya adalah menjaga kualitas bunga yang dijual. Selama 15 tahun menekuni bisnis ini, Riani mengaku tidak pernah memajang bunga menggunakan ember di depan toko, seperti toko-toko florist lainnya. “Dari dulu saya gak pernah memajang bunga di depan toko pakai ember, karena kalau ditaruh diluar pasti 2 jam aja sudah layu jadi gak fresh,” jelasnya.

Baca juga:  Ini Potensi Jajanan Pasar Jika Diberi Sentuhan Seni

Karena saat ini sudah punya beberapa showcase, ia pun menyimpan bunga di sana agat tahan lama. “Jadi bisa disimpan 7 sampai 14 hari di showcase,” ungkapnya.

Terkait ketatnya persaingan, ia mengaku tak masalah. Sebab, dalam dunia bisnis persaingan itu adalah hal yang wajar. Terlebih, setiap florist punya gaya dan ciri khasnya masing-masing. “Kalau emang pembeli itu udah langganan dan udah tau gimana kualitas Rianiflowershop, pasti dia akan balik lagi ke sini mau sebanyak apapun ada florist baru saat ini. Pasti kalau udah langganan akan balik lagi,” katanya. (Apsari/balipost)

BAGIKAN