Ilustrasi hipertensi (BP/Ant)

ISTANBUL, BALIPOST.com – Hampir 50 persen atau tepatnya 46 persen penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi di seluruh dunia tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit tersebut. Demikian disebutkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (18/5).

Diperkirakan, 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi yang dua pertiga di antaranya berada di negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah.

Baca juga:  Sejumlah Negara Kembali Terapkan Karantina, WHO Minta Lebih Agresif Tangani COVID-19

Kalau 42 persen penderita dewasa penyakit ini sudah terdiagnosis dan diobati, penyakit ini bisa dikendalikan pada 1 dari setiap 5 orang dewasa atau sebesar 21 persen.

Penderita hipertensi mungkin tidak mengalami gejala, sehingga cara satu-satunya untuk mendeteksi penyakit ini adalah dengan memeriksakan tekanan darah. Jika tidak ditangani, hipertensi dapat menjadi penyakit serius.

Harga obat hipertensi yang menjadi penyebab utama kematian dini di seluruh dunia, biasanya murah. Penyakit hipertensi dapat diredakan dengan mengonsumsi makanan sehat, mengurangi berat badan, melakukan aktivitas dan berhenti merokok.

Baca juga:  COVID-19, Bencana Paling Mematikan Sejak PD II di Italia Tunjukkan Tanda Melambat

Jumlah penderita hipertensi meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada 1990-2019 jumlah penderita hipertensi naik dua kali lipat menjadi 1,28 miliar orang, sementara 720 juta orang tidak mendapat pengobatan yang dibutuhkannya.

Pria berisiko 37,6 persen terkena hipertensi dan wanita 33 persen. Benua Afrika mencatat tingkat hipertensi tertinggi sebanyak 27 persen, sedangkan Amerika memiliki tingkat hipertensi terendah sekitar 18 persen. (Kmb/Balipost)

 

Baca juga:  WHO Keluarkan Imbauan Pencampuran dan Pencocokan Vaksin Covid-19
BAGIKAN