SEMARAPURA, BALIPOST.com – Haluan Pembangunan 100 Tahun Bali Era Baru terus mendapatkan dukungan
dari berbagai pihak. Implementasinya menjadi tantangan yang mesti bersama-sama dilaksanakan penuh tanggung jawab. Semuanya bermuara pada upaya menjaga supaya Bali tidak kehilangan jati dirinya 100 tahun nanti. Keberlanjutan kepemimpinan di Bali akan menjadi fondasi awal upaya tersebut.
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, Jumat (19/5) mengapresiasi munculnya pemikiran untuk pembangunan Bali dalam 100 tahun ke depan. Haluan
Pembangunan 100 Tahun Bali Era Baru ini, sangat bermanfaat sebagai dasar pemikiran bersama guna menjaga Bali secara menyeluruh agar tidak semakin kehilangan jati dirinya. Apalagi, di tengah tantangan global yang semakin nyata dihadapi Bali saat ini.
“Apa yang dirumuskan di dalam Haluan Pembangunan
100 Tahun Bali Era Baru ini, tentu patut diapresiasi masyarakat Bali. Terutama Bapak Gubernur Bali Wayan Koster, beserta timnya, yang sudah melakukan kajian mendalam, hingga menjadi haluan pembangunan
dalam 100 tahun. Selanjutnya, ini harus dilaksanakan bersama, demi kepentingan Bali ke depan. Khusus di Klungkung, saya sebagai Bupati Klungkung
tentu akan mengawal implementasinya,” tegasnya.
Suwirta mengatakan, dasar pemikiran Haluan
Pembangunan 100 Tahun Bali Era Baru, harus dipahami bersama, sebagai satu tujuan besar jangka panjang harus direalisasikan. Bali terus mengalami pertumbuhan di bidang pembangunan. Di sisi lain,
adat dan budaya yang menjadi pondasi peradaban Bali, juga jangan sampai kian tergerus. Ini memang butuh pemikiran mendalam dari seorang pemimpin Bali.
Inilah yang mampu dilakukan Gubernur Bali Wayan Koster, agar alam, budaya dan tentu manusianya tetap dapat dijaga dari segala dampak negatif yang terjadi di Bali. “Dengan Haluan Pembangunan Bali selama 100 tahun ini, tentu ke depan kita menjadi lebih fokus, terhadap apa yang hendak dilakukan. Kami di daerah tinggal mengikuti, apa yang telah dirumuskan di dalamnya. Tentu ini akan segera ada breakdown (perincian) ke kabupaten,” tegasnya.
Bupati Suwirta juga memberi hormat setinggi-tingginya kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, yang telah menugaskan Gubernur Bali untuk menggarap ini dengan serius untuk menjaga alam Bali. Megawati merupakan sosok negarawan yang sejak awal sangat tindih dan menaruh menaruh perhatian khusus terhadap Pulau Bali.
Kepedulian Megawati dirasakan sangat nyata di Bali. Ini
membuat masyarakat Bali, harus angkat topi terhadap ketokohan Megawati yang sangat peduli dengan bagaimana arah pembangunan Bali dalam 100 tahun ke
depan. “Beliau sosok negarawan dengan wawasan yang sangat luas. Dengan segala wawasannya itu, dia berikan segalanya kepada Bali. Beliau sangat mencintai Bali dan sangat peduli dengan Bali. Bagaimana sekarang kita sendiri yang ada di Bali, juga harus terpanggil untuk itu. Di sinilah, kita sebagai masyarakat Bali, juga harus mampu meneledani itu. Tugas saya sebagai bupati untuk membawa misi ini ke Klungkung, agar dapat dipahami dan dilaksanakan bersama oleh masyarakat,”
tegasnya.
Sementara itu di Denpasar, Ketua Komisi III DPRD Bali,
A.A.N. Adhi Ardhana memberikan apresiasi setinggi-tinggi atas perhatian dari Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri dan juga Gubernru Bali Wayan Koster atas lahirnya konsep pemikiran tentang Haluan Pembangunan 100 Tahun Bali Era Baru. Selanjutnya, pihaknya di DPRD Bali akan segera melakukan pembahasan mengenai Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) terkait haluan pembangunan tersebut. “Segera setelah ranangannya disampaikan pihak
Gubernur Bali ke DPRD Bali, kami akan melakukan pembahasan,” kata Adhi Ardhana.
Menurutnya, saat ini tim gubernur sedang melakukan
pembahasan mengenai ranperda tersebut dan diperkirakan dalam waktu dekat akan tuntas dan diajukan ke DPRD Bali. Mengenai lama waktu
pembahasan di DPRD Bali hingga menjadi perda yang
disahkan, menurut Adhi Ardhana tergantung dari dinamika yang terjadi. “Semoga saja bisa dalam waktu yang cepat,” ujarnya.
Adhi mengatakan jika Megawati Soekarnoputri yang mengaku hanya seperempat darahnya adalah Bali, maka manusia Bali yang 100 persen darahnya Bali harusnya lebih memiliki kepedulian kepada Bali. Selama ini harus diakui upaya menjaga alam dan budaya Bali belum dilakukan sepenuh hati. Perubahan-perubahan yang terjadi saat ini, juga diakibatkan oleh ulah manusia Bali. Untuk itu, dengan adanya Haluan Pembangunan 100 Tahun Bali Era Baru, manusia Bali akan memiliki acuan mengenai pengelolaan Bali yang lebih terarah dan terprogram. (kmb/balipost)