Ketua DPRD Klungkung A.A Gde Anom. (BP/ Dokumen)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Haluan Pembangunan 100 Tahun Bali Era Baru merupakan sebuah pemikiran mendalam dan komprehensif yang sangat dibutuhkan bagi Bali saat ini. Maka, kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster harus berlanjut, guna memastikan seluruh arah pembangunan Bali jangka panjang, dalam merealisasikan konsep Bali Masa Depan.

Ke depan Bali semakin berkembang dengan tetap mempertahankan ke-Bali-annya, baik itu mengenai adat, tradisi, budaya, alam dan manusia Bali. Hal itu ditekankan Ketua DPRD Klungkung A.A Gde Anom, Senin (22/5).

Dia mengapresiasi munculnya pemikiran untuk pembangunan Bali dalam 100 tahun ke depan. Haluan Pembangunan 100 Tahun Bali Era Baru ini, sangat bermanfaat sebagai dasar pemikiran bersama yang utama, guna menjaga Bali secara menyeluruh agar tidak semakin kehilangan jati dirinya. Apalagi, Haluan Pembangunan 100 Tahun Bali Era Baru ini juga sejalan dengan Tri Semaya, yakni Atita (masa lampau), Wartamana (masa kini) dan Nagata (masa depan).

Baca juga:  Tiga Hari Nihil Kasus Baru, 3 Pasien COVID-19 Kembali Sembuh

Jadi apa yang dilakukan saat ini dalam konteks pembangunan daerah, baik infrastruktur, alam dan budayanya hendaknya berorientasi pada masa lampau dan merumuskan harapan masa depan dengan analisa yang cermat. Cara pandang itu akan dapat mencegah eksploitasi alam hanya untuk kepentingan hidup sesaat, sehingga semua bermuara untuk pembangunan jangka panjang. Dengan Haluan Pembangunan Bali selama 100 tahun ini, tentu ke depan pembangunan menjadi lebih fokus, terhadap apa yang hendak dilakukan hingga di masing-masing daerah, termasuk Klungkung.

“Disinilah pentingnya Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun itu sangat penting, dalam mewujudkan Bali Era Baru yang lebih ramah dengan warisan adi luhung, di dalam adat, tradisi dan budaya di Bali,” kata Ketua DPC PDI-P Klungkung ini.

Baca juga:  20.881 Siswa Karangasem Belajar di Pengungsian, Ini Datanya

Politisi senior PDI-P ini menegaskan, selanjutnya Haluan Pembangunan 100 Tahun Bali Era Baru ini harus dikawal dan dilaksanakan bersama seluruh stakeholder dan rakyat Bali, demi kepentingan Bali Masa Depan. Dasar pemikiran terhadap adanya Haluan Pembangunan 100 Tahun ini, harus dipahami bersama, sebagai satu tujuan besar jangka panjang harus direalisasikan. Bali terus mengalami pertumbuhan di bidang pembangunan. Disisi lain, adat dan budaya yang menjadi pondasi peradaban Bali, juga jangan sampai kian tergerus.

“Inilah yang mampu direalisasikan Gubernur Bali Wayan Koster. Belum ada saya lihat memikirkan Bali, sampai sedalam ini. Dasar pemikiran yang mulia ini, tentu tujuannya sangat besar, agar alam, budaya dan tentu manusianya tetap dapat dijaga dari segala dampak negatif yang beroptensi terjadi di Bali,” tegas A.A Gde Anom.

Baca juga:  SMAN 1 Tampaksiring dan Unud Juara I LCC Bulan Bung Karno 2024

Sementara itu, Ketua DPRD Karangasem, I Wayan Suastika menegaskan dalam masa kepemimpinannya, Gubernur Wayan Koster sudah memberikan arah pembangunan Bali 100 tahun yang akan datang. Sejauh ini, banyak  penataan yang telah dilakukan mulai dari penataan Pura Besakih, pengembangan jalan tol, short cut, pembangunan Pelabuhan, pembangunan pusat kebudayaan di Klungkung. “Kami berharap perkembangan Bali ke depan diharapkan tidak keluar dari nilai budaya dan tradisi yang ada,” harap Suastika. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN