TABANAN, BALIPOST.com – Jembatan penghubung Marga-Apuan yang putus akibat terjangan banjir bandang pada Oktober 2022 segera dibangun. Dalam upaya memulihkan infrastruktur yang vital, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (PUPRKP) Tabanan merancang pembangunan yang direncanakan dimulai pada Juni 2023.
Tak tanggung-tanggung, anggaran yang disiapkan mencapai Rp 11,4 miliar. Kepala Dinas PUPRPKP Tabanan, I Made Dedy Darmasaputra, menyatakan bahwa tahap persiapan dan kontrak pembangunan sedang berlangsung dengan harapan agar pekerjaan fisik dapat dimulai pada bulan Juni. “Jembatan ini akan dibangun menggunakan teknologi beton prategang. Anggaran tersebut berasal dari APBD Tabanan yang diperoleh melalui BKK Provinsi Bali. Kita berharap pembangunan dapat dimulai pada awal Juni,” ungkapnya, Selasa (23/5).
Jembatan Marga-Apuan sepanjang 15 meter dan merupakan jalur vital yang terputus akibat luapan Sungai Yeh Kajang pada Oktober 2022. Tak hanya itu, sejumlah fasilitas lain di Tabanan juga terimbas dampaknya.
Untuk menjembatani kebutuhan transportasi warga, mereka bahkan secara swadaya telah membangun jembatan darurat sementara. Melalui gotong-royong dan sumbangan sukarela, relawan berhasil membangun jembatan darurat dengan menggunakan pipa besi senilai Rp 50 juta.
Namun, sayangnya jembatan darurat ini hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua. Sementara mobil, terpaksa harus memutar balik untuk mencari jalur alternatif.
Bagi warga yang hendak melintas dari Marga ke Kecamatan Baturiti, melalui Banjar Bunutin, Desa Payangan. Sedangkan untuk perjalanan dari wilayah Tua ke Kota Tabanan, melintasi jalan Desa Perean Kauh.
Dengan dibangunnya jembatan penghubung Marga-Apuan yang baru, diharapkan akan memberikan akses yang lebih lancar dan aman bagi masyarakat. Pemerintah setempat terus berupaya memulihkan infrastruktur yang terdampak bencana demi kesejahteraan dan kemudahan warga. (Puspawati/balipost)