Sebagian kios dan los di Besakih tutup. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Provinsi Bali telah membangun ratusan kios dan los dalam penataan fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih. Bahkan bangunan tersebut telah diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beberapa waktu lalu. Hanya saja, pascadiresmikan tersebut, kios dan los bagi para pedagang kebanyakan tidak dioperasikan alias tutup.

Berdasarkan pantauan di lokasi, sebagian besar kios dan los yang ada di Bencingah Agung tepatnya di sebelah timur Setra Adat Besakih yang berlokasi di Banjar Dinas Batumadeg sebagian besar tidak buka alias tutup. Padahal, kios dan los tersebut sudah ada pemiliknya, namun sejak awal tidak ditempati.

Hanya terlihat beberapa pedagang saja yang membuka kiosnya sambil menunggu pembeli. Jika kondisi tersebut terus seperti itu, otomatis keberadaan kios dan los tersebut akan mubazir dan terbengkalai.

Baca juga:  Gunung Agung Meletus Freatik, Informasi Badung Aman Disebarkan

Salah seorang pedagang mengatakan, sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo memang kios dan los sebagain besar tutup tidak ditempati oleh pedagang. “Memang kios dan los sudah ada pemiliknya, tapi tak pernah dibuka,” ucap warga yang enggan namanya dipublikasikan ini.

Menurutnya, tutupnya sebagian kios dan los disebabkan karena tidak adanya pembeli. Sebab, para pemedek yang tangkil ke Besakih semuanya diarahkan ke Manik Mas, sedangkan di lokasi itu sepi pemedek. “Kalau tempatnya sih lumayan mewah, tapi lokasinya tidak strategis ditambah jarang sekali ada pembeli untuk belanja ke sini. Itu yang membuat pemilik kios dan los enggan membuka,” katanya.

Baca juga:  Kabar Baik!! Jumlah Kasus Sembuh Harian Nasional Lampaui 2.000 Orang

Dia mengakui, kalau kesehariannya sangat sepi sekali pemedek yang belanja. Meski ada beberapa pemedek lewat di jalan, akan tetapi mereka tidak mampir untuk belanja.

Hal itu yang membuat dirinya jarang dapat jualan. “Jarang sekali saya dapat jualan, padahal sudah dapat di depan, tapi tetap saja sepi yang mau belanja,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih, I Gusti Lanang Muliarta, Minggu (28/5) tidak menampik hingga saat ini masih ada banyak kios dan los belum ditempati oleh para pedagang tidak buka. “Nanti kita perlu duduk bersama untuk membahas masalah itu,” ucapnya.

Baca juga:  Lima Tahun ke Depan, Bali Diproyeksi Krisis Listrik

Muliarta, mengatakan, planning awal pembanguan kios dan los yang jumlahnya mencapai 400 lebih itu sesuai dengan jumlah pedagang. Dia menjelaskan, nantinya pihaknya akan terus berusaha untuk mendatangkan kunjungan di samping pemedek ke Besakih.

“Untuk pemedek sembahyang ke Besakih ketika hari raya seperti Karya IBTK, Purnama, Tilem dan yang lainnya. Jadi kedepannya, kita memiliki PR tidak hanya mengandalkan pedagang, tapi juga mengembangkan UMKM Besakih yang tidak hanya dipasarkan di Besakih, namun juga di Bali dan luar Bali. Karena banyak ada beberapa potensi yang dapat dikembangkan, mulai dari madu, kopi, sere, dan yang lainnya. (Eka Parananda/ balipost)

BAGIKAN