SINGARAJA, BALIPOST.com – RSUD Kabupaten Buleleng hingga Selasa ( 30/5) masih merawat sedikitanya 14 pasien yang terpapar Covid 19. Bahkan dari belasan pasien tersebut, 7 pasien masih di rawat intensif. Sedangkan sisanya menjalani isolasi mandiri.
Dirut RSUD Kabupaten Buleleng, dr Putu Arya Nugraha menjelaskan, meski Badan Kesehatan Dunia ( WHO ) resmi mencabut status darurat COVID 19, hingga kini di Kabupaten Buleleng masih ditemukan sejumlah kasus. Bahkan saat ini menurut dr. Arya sebelum Menteri Kesehatan mencabut UU Wabah, pihaknya tidak akan mengubah standard operating procedure (SOP) yang sudah diterapkan. “SOP masih sama seperti dulu, meski WHO sudah mencabut peringatan emergency,” kata dr.Arya.
Menurutnya jika berkaca pada teori penyakit, salah satu faktor kembalinya munculnya kembali virus ini, lantaran perubahan iklim yang terjadi. Meski demikian penyebaran dan fatalitasnya tidak seperti dulu.
Hal ini dikarenakan herd imunnity yang dimiliki oleh masyarakat sudah cukup baik. “Saya pastikan kekuatan Covid-19 saat ini tidak seganas dulu. Saat ini jumlahnya berkurang, gejala berat tidak banyak,meninggal juga sedikit. Capaian Imunisasi dan terapi yang diterapkan sangat baik,” tambah dr. Arya.
Ia pun menyoroti masih lemahnya tracing yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan. “Seharusnya tracing masih tetap dilaksanakan, itu peranan dari Dinas Kesehatan. saya melihat tidak dilakulan lagi,” pungkasnya. (Nyoman Yudha/Balipost)