DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster, dan Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) akan kembali melaksanakan event Bali Digital Festival (Digifest) pada 2 – 4 Juni Tahun 2023 di Taman Budaya Bali. Event ini merupakan salah satu program unggulan Pemprov Bali sebagai upaya menghidupkan dan mengembangkan industri kreatif dan digital sebagai salah satu pilar perekonomian Bali.
Berbeda dari sebelumnya, Bali Digifest tahun 2023 telah diawali dengan kegiatan pendahuluan pre-event berupa creative fun walk di 4 kabupaten/kota dan roadshow kampus di 15 kampus prioritas yang telah memiliki inkubator bisnis dan sejenisnya.
Ketua Tim Aplikasi Informatika Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Puspa Udiyana mengatakan Bali Digifest dilaksanakan sebagai rangkaian peringatan Hari Tumpek Landep yang bertujuan untuk memberikan ruang berkreasi, ruang berkolaborasi dan ruang belajar untuk komunitas pelaku ekonomi kreatif digital yang terdiri dari komunitas startup, games, animasi, musik, film dan konten kreatif.
Sementara sektor ekonomi kreatif dan digital sangat penting untuk ditingkatkan karena memiliki potensi tinggi dalam meningkatkan perekonomian Bali yang selama ini belum banyak tersentuh.
Diungkapkan, alasan Digifest digelar pada Hari Tumpek Landep karena esensi dari Tumpek Landep adalah untuk menajamkan pikiran. Sehingga, momen ini tepat untuk meningkatkan ketajaman pemikiran para generasi muda untuk bisa mengembangkan ide kreatifnya untuk menghasilkan inovasi baru untuk perekonomian Bali.
“Kami mengundang adik-adik mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, termasuk mengikuti sejumlah kompetisi yang ada termasuk e-sport, startup pitching, bermain virtual reality nyomia bhuta kala, serta kompetisi bug bounty untuk menemukan celah keamanan sejumlah layanan digital pemerintah,” ujar I Gusti Ngurah Puspa Udiyana dalam Dialog Merah Merah Putih Bali Era Baru “Pelaksanaan Bali Digital Festival Untuk Jana Kerthi menuju Bali Era Baru” di Warung Bali Coffee 63 A Denpasar, Selasa (30/5).
Ketua Stimik Primakara yang juga Kelompok Ahli Bidang TIK Provinsi Bali, Made Artana menambahkan bahwa Bali Digifest digelar berkaitan dengan transformasi ekonomi Bali. Yaitu, upaya Gubernur Bali untuk menyeimbangkan struktur perekonomian Bali yang selama ini berpangku pada satu pilar, yaitu industri pariwisata. Namun, ke depan ekonomi Bali ditopang oleh 6 pilar. Salah satunya adalah ekonomi kreatif dan digital. Oleh karena itu, Bali Digifest inilah yang digunakan sebagai gong, bahwa Pemerintah Provinsi Bali serius mematangkan ekonomi kreatif dan digital. Sehingga, semua komunitas dirangkul dan dipastikan untuk berkreativitas serta berkolaborasi dalam satu event. Sekaligus mampu memunculkan ekosistem industri kreatif berbasis digital baru yang menjadi pilar perekonomian Bali ke depan.
Kurator Musik Bali Digifest, Rudolf Dethu mengakui antusiasme generasi muda bermain musik dan ikut diajang Bali Digifest sangat tinggi. Apalagi, perkembangan musik di Bali sangat dinamis dibandingkan daerah lainnya di Indonesia.
Saking antusiasnya, pada Bali Digifest 2023 ini akan ditampilkan beragam sajian musik dari anak-anak muda Bali. Total akan ada 17-18 band terbaik Bali yang ditampilkan selama 3 malam pergelaran Bali Digifest 2023. Diharapkan, dengan penampilan berbagai jenis genre musik dari band-band terbaik Bali ini semakin menyemarakkan hajatan Bali Digifest 2023.
Kalangan kaum milenial Bali diwakili siswa SMAN 9 Denpasar, Gede Parama Arya Satya (16), mengaku senang dengan adanya Bali Digifest yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Bali. Programmer ini mengaku event ini menjadi wahana bagi anak-anak muda kreatif untuk menyalurkan kreativitasnya di bidang digital. Program ini pas dengan visi Nangun Sat Kertthi Loka Bali, Bali Era Baru dan mendukung Haluan 100 Tahun Pembangunan Bali ke Depan yang disusun Gubernur Koster.
Menurutnya dunia digital merupakan dunia yang sangat menarik. Karena melalui digital ia bisa berfantasi tanpa batas. Apalagi, di era 4,0 ini semua aktivitas tidak terlepas dari digitalisasi. Banyak anak muda memiliki inovasi yang kreatif, numun kurang wahana untuk menyalurkannya. Sehingga, dengan adanya Bali Digifest ini telah memberikan kesempatan bagi anak-anak muda inovatif untuk bisa mengembangkan kreativitasnya. (win)