Rapat Koordinasi menyikapi pembangunan Pasar Umum Negara dipimpin Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Wabup Patriana Krisna di Rumjab Bupati, Kamis (1/6). Bupati menegaskan Revitalisasi Pasar untuk Kenyamanan Pembeli dan Pedagang. (BP/Ist)

NEGARA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Jembrana berencana revitalisasi bangunan Pasar Umum Negara pada bulan Agustus ini. Pasar terbesar di Kabupaten Jembrana itu akan dikemas lebih modern, tertata guna mengakomodir kebutuhan pedagang maupun konsumen dengan menggunakan pembiayaan dari pemerintah pusat. Karena itu, rencana relokasi pedagang telah disiapkan selama proses pembangunan berlangsung.

Dalam rapat koordinasi (rakor) yang dipimpin Bupati Jembrana I Nengah Tamba serta dihadiri Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna dan beberapa pimpinan OPD terkait, Kamis (1/6) di Rumah Jabatan Bupati Jembrana, ditetapkan dua tempat relokasi memanfaatkan Pasar Ijo Gading dan Lapangan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana. Rencananya Pemkab Jembrana akan mulai melaksanakan sosialisasi terkait relokasi para pada Senin (5/6) kepada para Pedagang.

Bupati Tamba menjelaskan relokasi sementara ini akan berlangsung kurang lebih selama 6 bulan selama proses pembangunan Pasar Umum Negara. Setelah itu, para pedagang dapat kembali berjualan dengan kondisi pasar yang lebih bersih dan nyaman. Bupati juga meminta pedagang bisa memaklumi rencana pemerintah daerah ini karena juga dimanfaatkan untuk pedagang.

Baca juga:  Belasan Perusahaan Tertarik Lelang Revitalisasi Pasar Banyuasri

“Rencana relokasi sekitar enam bulan, karena kita akan membangun pasar yang lebih bagus, lebih nyaman dan elegan. Teman-teman pedagang harus maklum dengan kondisi sementara ini. Nanti setelah pasar selesai dibangun di situ teman-teman pedagang akan merasakan kondisi pasar yang lebih baik,” ucapnya.

Relokasi para pedagang di Pasar Umum Negara rencananya akan di mulai pada tanggal 14 Juli hingga 30 Juli 2023 ke pasar Ijo Gading dan Lapangan Dauhwaru. Sedangkan untuk pedagang pasar Senggol, akan direlokasi di halaman pasar Ijo Gading dan Jalan Gunung Agung, Negara dan dapat mulai berjualan pada 10 Juni 2023.

“Pasar itu mulai dikerjakan per 1 Agustus 2023 dan relokasi selesai pada 30 Juli 2023. Mungkin di bulan Desember teman-teman pedagang bisa kembali ke pasar umum Negara,” ungkap Bupati Tamba.

Pihaknya mengatakan, revitalisasi Pasar Umum Negara sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang semakin modern dimana kebersihan dan kenyamanan menjadi faktor penting. “Kita tentu ada di tengah-tengah masyarakat, jangan sampai masyarakat berpikir revitalisasi pasar ini justru menyengsarakan masyarakat di pasar. Saya sudah terus berpikir, melakukan kajian yang baik dan kita juga sudah survei ke beberapa pasar, pasar kita bangun nanti kita rasakan sesuai dengan kebutuhan pasar dan pembeli,” ujar Bupati Tamba.

Baca juga:  Kendarai Jip Terbuka, Gubernur Koster dan Kapolda Tinjau Proyek "Venue" dan Infrastruktur KTT G20

Bupati Tamba juga menegaskan bahwa revitalisasi Pasar Umum Negara tidak menggunakan APBD Kabupaten Jembrana, melainkan didanai sepenuhnya oleh Pemerintah Pusat. “Ini semua dibiayai oleh pemerintah pusat dan diperkirakan setelah selesai DED (Detail Engineering Design, red) memakan biaya hampir Rp 145 Miliar,” jelasnya.

Bupati yakin bahwa nantinya kabupaten Jembrana akan sering dikunjungi wisatawan. Oleh karena itu, pasar juga bisa menjadi objek menarik yang bisa dikunjungi. Ia menuturkan pasar umum Negara nantinya akan dilengkapi dengan tempat rekreasi maupun area terbuka yang dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat bersantai.

“Kedepan, Jembrana akan semakin maju dan semakin banyak dikunjungi wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Pasar juga menjadi suatu tempat yang menarik untuk dikunjungi wisatawan, Selain sebagai pasar itu juga akan jadi iconic pariwisata. Masyarakat nanti kalau berbelanja akan bisa langsung dinikmati di situ karena akan kita sediakan ruang-ruang untuk rekreasi dan berdiskusi,” ujar Bupati Tamba.

Baca juga:  BRI Sukses Bina Rumah BUMN Yogyakarta, Beranggotakan 46.700 Pelaku UMKM

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jembrana, I Komang Agus Adinata mengatakan, kedua tempat relokasi memiliki daya tampung yang berbeda. Untuk lapangan Dauhwaru diestimasi mampu menampung 356 pedagang. Sedangkan Daya tampung Pasar Ijo gading terdiri atas 66 kios serta 82 los.

“Dengan jumlah pedagang di pasar negara yang rencana relokasi mencapai 700 pedagang , tentu masih ada kekurangan. Kita akan carikan solusi lebih detail lagi dan data kembali karena dari jumlah itu ada juga pedagang yang berniat berdagang di rumah selama relokasi. Juga kita siapkan relokasi tambahan dengan memanfaatkan dana CSR senilai 250 juta serta sisa lelang nanti,” terang Adinata.

Pihaknya juga menjelaskan akan ada sosialisasi lebih lanjut diikuti pedagang pada 5 juni nanti. Sosialisasi terkait detail DED dan amdal akan diikuti pedagang secara langsung dan online. (Adv/Balipost)

 

BAGIKAN