Seorang pecalang mengawasi mobil pick up yang masuk ke kawasan proyek renovasi Pura Jagatnatha, Denpasar, Jumat (2/6). (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Memasuki Juni 2023 ini, program proyek renovasi Pura Jagatnatha, Denpasar berjalan sesuai target. Proyek yang digarap PT Adik Abang Qanita Pratama KSO dan PT Karya Dinamis Mesari ini telah terealisasi sebesar 35 persen pada akhir Mei lalu. Sampai saat ini belum ada hambatan yang berarti dalam pengerjaan proyek perbaikan pura tersebut.

Hal ini ditegaskan Kadis Perkim Denpasar, I Gede Cipta Sudewa, Jumat (2/6). Cipta Sudewa mengatakan, hingga saat ini semua pekerjaan dapat dilakukan dengan baik. Karena itu, pihaknya yakin proyek yang ditanganinya ini akan rampung sesuai dengan target yang telah ditentukan. “Mudah-mudahan lancar semuanya, sehingga bisa selesai tepat waktu,” katanya.

Baca juga:  Penting, Dukungan Semeton Bali Bantu Pembangunan Pura dan Korban Gempa Palu

Dari pantauan di lokasi, terlihat sejumlah tukang atau pekerja sudah memasang bata merah di beberapa bagian bangunan dan juga melakukan pembetonan pada kori agung. “Sesuai dokumen kontrak, kami berharap 2 Oktober sudah selesai. Untuk saat ini sudah bisa 35 persen. Nanti sambil jalan kami itung lagi progresnya,” kata Cipta Sudewa.

Terkait perbaikan ini, pihaknya merancang kekuatannya hingga 100 tahun ke depan. Oleh sebab itu, kualitas proyek termasuk bahan yang digunakan pun harus diperhatikan. “Kami rancang bertahan sampai 100 tahun, karena di pinggir jalan besar makanya tembok menggunakan baja besar agar kekuatannya lama. Kami memang atensi khusus ini,” katanya.

Cipta Sudewa mengatakan, prosesi ngeruak sudah dilaksanakan pada 24 Maret 2023. Dari semua pelaksanaan perbaikan tersebut, bangunan Padmasana dibiarkan utuh seperti semula karena memiliki nilai historis.

Baca juga:  Pariwisata Harus Didesain Beri Manfaat Optimal bagi “Krama” Bali

Selain itu, bale pawaregan dan perpustakaan juga tak diperbaiki. Sementara bangunan lainnya semua dipugar dan diperbaiki total. “Untuk bangunan mayor kami menggunakan bata merah Tulikup yang kelas satu. Merah sebagai lambang Bhatara Brahma. Sementara ornamen akan menggunakan gaya khas bebadungan,” kata Cipta.

Selain itu, areal depan Pura Jagatnatha yang selama ini digunakan parkir akan ditinggikan dan parkir digeser ke depan Museum Bali. Selain perbaikan bangunan yang ada, ada juga penambahan bale pesantian dan bale pawedaan diperlebar dengan konsep Tri Sadakha sehingga bisa tiga sulinggih sekaligus.

Baca juga:  Akibat Gempa, Pasien RSUD Karangasem di Rawat di Selasar

Sedangkan konsultan perencana PT Kencana Adhi Karma dan Konsultan Pengawas CV Tataring Bali. Nilai proyek ini sebesar Rp 12,3 miliar yang bersumber dari APBD Denpasar. Pelaksanaan pengerjaan perbaikan Pura Agung Jagatnatha direncanakan dilaksanakan selama 200 hari kerja. Hal ini terhitung 17 Maret hingga 2 Oktober 2023 dan saat Purnama Kalima sudah bisa dipelaspas.

Cipta Sudewa mengharapkan agar proses perbaikan Pura Agung Jagatnatha ini berjalan sesuai dengan apa yang telah dituangkan dalam aturan dan peraturan yang berlaku. Sehingga seluruh komponen dapat bekerja dengan nyaman, dan menghasilkan output yang tepat sasaran, tepat guna, tepat mutu dan tepat waktu. (Asmara Putera/Balipost)

BAGIKAN