DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, beserta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) RI, Abdullah Azwar Anas secara resmi membuka Bali Digital Festival (Digifest) II yang ditandai dengan pemukulan drum di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Provinsi Bali, Jumat (2/6). Pembukaan Bali Digifest II turut juga dihadiri oleh Anggota DPR RI Dapil Bali, I Gusti Agung Rai Wirajaya, Wakil Ketua DPRD Bali, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, Kepala Diskominfo dan Statistik Provinsi Bali, Gede Pramana, Pimpinan OPD Pemerintah Provinsi Bali, dan para milenial.
Gubernur Koster mengungkapkan Bali Digifest ke-2 diselenggarakan serangkaian rahina Tumpek Landep untuk merayakan ketajaman pikiran yang direspon dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama terkait dengan teknologi digital. Itulah sebabnya Bali Digifest ini dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Bali setiap rahina Tumpek Landep (setiap setahun sekali).
Dikatakan, dunia semakin cepat mengalami perkembangan berbasis pada teknologi digital. Maka dari itu, sebagai bagian dari dunia tidak bisa menghindarkan diri, dan harus masuk ke dalam perkembangan yang baru ini dengan catatan teknologi digital harus dimanfaatkan sebagai wadah untuk melestarikan nilai-nilai seni budaya dan kearifan lokal Bali.
Bali termasuk daerah yang paling cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. “Peminat dan talenta dibidang teknologi digital cukup banyak, bahkan sudah dimanfaatkan untuk mengembangkan perekonomian berbasis digital,” kata Gubernur Bali jebolan ITB ini.
Kepemimpinan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Wayan Koster sebagai Gubernur Bali dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru tercatat telah memanfaatkan teknologi digital diberbagai hal. Diantaranya, untuk fasilitas transaksi perdagangan disaat dunia dan Bali menghadapi pandemi Covid-19. Dimana, teknologi digital dimanfaatkan dengan menyelenggarakan pameran secara virtual pada tahun 2020 bertajuk Pameran IKM Bali Bangkit yang digagas oleh Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster.
Selain itu, teknologi digital juga digunakan untuk instrumen penyelenggaraan pemerintahan di provinsi dan kabupaten/kota se-Bali. Sehingga Pemerintah Pusat memberikan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Bali dalam program anugerah Digital Government Award, karena Bali mampu mencapai Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Terbaik di dalam membangun transformasi digital serta kemajuan pembangunan layanan digital di Pemprov Bali dengan nilai sangat baik dalam akselerasi digital dan kolaborasi secara komprehensif antar-instansi. Di samping itu, teknologi digital juga digunakan untuk mentransformasikan ekonomi melalui konsep Ekonomi Kerthi Bali dengan memiliki enam sektor unggulan, salah satunya sektor ekonomi kreatif dan digital.
Menteri PAN-RB RI, Abdullah Azwar Anas mengapresiasi Gubernur Koster yang telah memanfaatkan teknologi digital dalam menyelenggarakan pemerintahan di Provinsi Bali. Hal itu kemudian menjadikan Bali sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang mencapai Indeks SPBE dengan nilai sangat baik. Dikatakan, Presiden Joko Widodo yang memberikan arahan tentang reformasi birokrasi meminta pemerintah di dalam menyelenggarakan birokrasi harus yang berdampak, reformasi birokrasi yang tidak mengeluarkan tumpukan kertas, serta melaksanakan birokrasi yang lincah dan cepat. “Jadi apa yang dikerjakan oleh Bapak Wayan Koster hari ini adalah bagian dari contoh bagaimana Bapak Koster mengajak masyarakat, anak-anak muda untuk mengurusi pemerintahan di Provinsi Bali dengan memanfaatkan teknologi digital,” ungkap Menteri Azwar Anas.
Menpan-RB juga mengetahui Bali telah menjadi tempat pertemuan digital – digital hebat di dunia. Banyak ahli digital yang bertalenta telah lama tinggal di Bali. Bahkan mereka sampai bekerja di Bali, karena baginya Bali adalah surga dunia yang luar biasa. “Bali kaya akan kearifan lokal, ladang ekonomi kreatif nan ciamik, mari kita sukseskan Bali Digital Festival untuk menyongsong masa depan yang lebih Baik,” tandas Menteri Azwar Anas dengan pantun.
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan BI sangat mendukung Gubernur Koster menyelenggarakan Bali Digifest tahun 2023 ini. “Kami sangat berterimakasih, karena Bali sangat maju di dalam mendigitalkan ekonomi dan keuangan serta mendukung program Bank Indonesia, sehingga Bali menjadi Provinsi di Indonesia paling banyak menerapkan pelayanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) di Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota se-Bali,” ujarnya.
Dikatakan, BI menjadikan Bali Digifest sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Festival Ekonomi Keuangan Indonesia. “Terimakasih juga ke Bapak Gubernur Koster yang telah membangun ekosistem perekonomian keuangan digital dan memiliki kebijakan yang tegas di Bali dengan melarang tidak boleh KRIPTO sebagai alat pembayaran di Republik Indonesia,” ujarnya yang disambut tepuk tangan.
Pada kesempatan ini, pihaknya juga mendukung kebijakan Gubernur Koster yang memikirkan Bali 10 tahun, 20 tahun, 50 tahun yang akan datang dan seterusnya. Apakah Bali akan tetap mengandalkan pariwisata, padahal Hyang Widhi atau Tuhan Yang Maha Esa memberikan anugerah luar biasa kepada Bali dibidang pertanian, UMKM, dan pihaknya bercita – cita untuk menjadikan Bali sebagai pusat digital Indonesia. “Pergi ke karnival pakai sepatu ikat, jangan lupa pakai topi berwarna biru, Bali Digital Festival memang semakin hebat, transformasi ekonomi menuju Indonesia baru,” pungkas Perry Warjiyo dengan pantun. (kmb/balipost)