Bertepatan dengan perayaan Tumpek Landep dan Purnama, Sabtu (3/6), Pura Puseh Bali Aga Payangan terbakar. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Bertepatan dengan perayaan Tumpek Landep dan Purnama, Sabtu (3/6), Pura Puseh Bali Aga Payangan terbakar. Kapolsek Payangan, AKP I Nengah Sona, Minggu (4/6) mengatakan penyebab kebakaran diduga karena api dupa yang ditinggal pemedek usai bersembahyang.

Diungkapkannya, berdasarkan keterangan Bendesa Pura Puseh Bali Aga, Made Widada dan Agus Wawan Mahendra, warga Banjar Bayad, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, melihat ada kepulan asap di pura tersebut. Selanjutnya, ia bersama warga yang lain membunyikan kulkul di pura sehingga warga berdatangan untuk memadamkan api dengan alat seadanya.

Baca juga:  Hadiri HUT Ke-55 ST Bruma Br. Uma Kapal, Bupati Giri Prasta Beri Apresiasi dan Dukungan

Kapolsek Payangan menyampaikan adapun bangunan yang terbakar meliputi 15 unit. Rinciannya, Bale Pesucian, Perantenan Pingit, Jineng, Gedong Ratu Gede, Pesimpenan Kerarasan, Paruman Pingit, Paruman Ageng, Wewedan, Meru Tumpang 3, Bale Pelik dan 5 unit bangunan Penyawangan. “Untuk penyebab pasti kebakaran akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” tegas Kapolsek.

Sona menambahkan akibat kejadian tersebut, kerugian material diperkirakan sekitar Rp3 miliar. “Terkait dengan kejadian tersebut dari pihak Pengempon Pura Puseh Bali Aga Celuk tidak melaporkan kejadian tersebut dan menganggap sebagai musibah,” jelasnya.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Nasional Kembali Capai Delapan Ratusan Orang

Sebelumnya, Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Gianyar, I Made Watha membenarkan telah terjadi kebakaran di Pura Puseh Bali Aga. Api cepat merembet ke bangunan pelinggih yang lain karena atap bangunan berbahan ijuk. “Kejadian tersebut sudah ditangani dengan menurunkan 4 armada dengan 25 personel sehingga api bisa dipadamkan,” ucapnya. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN