GIANYAR, BALIPOST.com – Desa Adat Bukit Jangkrik, Kecamatan/Kabupaten Gianyar kini sedang berbenah dan membangun desa adat. Desa Adat Bukit Jangkrik sedang membangun candi bentar, bale gong, “perantenan” atau dapur, dan lebuh di Pura Dalem Bukit Jangkrik.
Bahkan pembangunan kini sedang berlangsung Setelah pembangunan rampung akan diplaspas pada Anggarkasih Kulantir, Selasa (13/6). Selain membangun sejumlah palinggih di Pura Dalem, Desa Adat Bukit Jangkrik juga sedang menata perlindungan sumber mata air di Pura Beji Taman Sari, Desa Adat Bukit Jangkrik.
Bendesa Adat Bukit Jangkrik, I Kadek Juni Arta, S.Kom, M.Kom mengatakan Desa Adat Bukit Jangkrik kini sedang melakukan penataan kawasan Desa Adat mulai membangun candi bentar, bale gong, perantenan dan lebuh. Selanjutnya akan membangun jineng di Pura Desa Adat Bukit Jangkrik serta akan menata perlindungan kata air beji Pura Taman Sari Desa Adat Bukit Jangkrik.
Dikatakan candi bentar dibuat baru dan pindah lokasi. Sebab sebelumnya candi bentar berhadapan langsung dengan jalan raya. Sementara sekarang dibangun berhadapan dengan “medal agung”. Untuk membangun candi bentar, bale gong, “perantenan”, dan Lebuh dianggarkan Rp300 juta bersumber dari dana urunan swadaya krama dan bantuan Pemkab Gianyar.
“Setelah pembangunan candi bentar, bale gong, perantenan dan lebuh selesai, akan dilanjutkan upacara mlaspas direncanakan Selasa 13 Juni 2023,” kata Bendesa Adat Bukit Jangkrik.
Usai membangun di Pura Dalem Bukit Jangkrik, Desa Adat Bukit Jangkrik akan membangun Jineng di Pura Desa Bukit Jangkrik pada Agustus 2023 mendatang.
“Sedangkan program lanjutan, Desa Adat Bukit Jangkrik melakukan penataan perlindungan sumber mata air, penataan Beji Pura Taman Sari,” katanya.
Dikatakan, tempat ini sangat asri karena di kawasan ini lahan pertanian baik sawah dan tegalan. Juga terdapat sejumlah mata air dan ditampung dalam satu kolam besar yang asri.
Untuk penataan kawasan ini disiapkan dana mencapai Rp2,4 miliar. Tempat ini sudah dikunjungi Bupati Gianyar, Made Mahayastra, anggota DPRD Gianyar, serta sejumlah pejabat penting lainnya. (kmb/balipost)