RSUD Kabupaten Buleleng Rawat Belasan Pasien Meningitis. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST. com – Pasien suspek meningitis babi atau meningitis strepcoccus suis (MSS) di Buleleng kembali bertambah dua orang. Secara keseluruhan RSUD Buleleng merawat 12 Pasein, sebanyak 2 diantaranya sudah dinyatakan Suspek Meningitis strepcoccus suis (MSS).

Dokter Spesialis Neurologi RSUD Buleleng, Luh Putu Lina Kamelia pada Senin (5/6) mengatakan, dua pasien baru dengan suspek MSS ini diterima pihaknya sekitar tiga hari yang lalu. Kedua pasien memiliki gejala khas yang mengarah pada MSS.

Baca juga:  Pencegahan dan Penangangan COVID-19, Ini Sejumlah Kebijakan Strategis yang Dikeluarkan Gubernur Koster

Bahkan sebelumnya kedua pasien saat sebelumnya sempat mengolah dan mengkonsumsi olahan daging babi. “Mereka mengalami gejala yang khas mengarah pada MSS, dan mereka juga berasal dari daerah yang sama dengan pasien suspek MSS lainnya. Setelah satu atau dua hari kami rawat, kesadarannya sudah membaik namun mengalami gangguan pendengaran,” ucap Lina.

Mengingat jumlah pasien terus bertambah, dr. Kamelia pun mengimbau kepada peternak babi agar lebih menjaga kebersihan kandang. Selain itu, masyarakat yang ingin mengonsumsi daging babi agar dimasak hingga matang. Hal ini dilakukan untuk membunuh bakteri streptococcus sp penyebab MSS.

Baca juga:  Disnak Ambil Sampel Ternak Babi "Suspect" MSS

Terpisah Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menjelaskan, dengan kondisi ini akan segera menggelar rapat bersama sejumlah instansi agar bisa dicegah lebih dini. Bahkan pihaknya merencanakan akan menerbitkan Surat Edaran (SE) yang harus ditindaklanjuti dan diimplementasikan oleh jajaran Pemkab dan masyarakat, agar kasus MSS ini tidak semakin meningkat.

“Kita akan segera rapat. Pemerintah harus proaktif menangani kasus ini agar tidak semakin berkembang. Harus segera dicegah, masyarakat jangan sampai menjadi korban,” tutupnya. (Nyoman Yudha/balipost)

Baca juga:  Kembali Bertambah, PDP COVID-19 di RSUD Buleleng
BAGIKAN