DENPASAR, BALIPOST.com – Kelangkaan elpiji 3 kilogram atau yang kerap disebut gas melon terjadi dalam beberapa hari terakhir. Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan sulitnya masyarakat mendapatkan elpiji diakibatkan peningkatan konsumsi pada long weekend karena cuti bersama Waisak.
Ia memaparkan pada Mei 2023 ini terjadi peningkatan konsumsi sebesar 6 persen dibandingkan dengan Mei 2022. Realisasi konsumsi LPG di Mei 2022 sebesar 86.153 MT sedangkan realisasi konsumsi LPG per Mei 2023 tercatat sebanyak 91.348 MT.
Sejumlah upaya terus dilakukan oleh Pertamina untuk menjamin ketersediaan LPG 3 Kg. Untuk mengantisipasi kebutuhan yang meningkat saat ini, pihak Pertamina akan melakukan penambahan dropping sebanyak 114.800 tabung.
Pelaksanaan dropping secara bertahap mulai Selasa (6/6). Alokasinya, Badung sebanyak 13.440 tabung, Bangli 10.640 tabung, Buleleng 13.440 tabung, Gianyar 11.760 tabung, Jembrana 8.960 tabung, Karangasem 10.080 tabung, Klungkung 7.280 tabung, Tabanan 11.200 tabung, dan Denpasar 28.000 tabung.
Dengan adanya penambahan yang dilaksanakan oleh Pertamina diharapkan kebutuhan LPG 3 kg di masyarakat dapat terpenuhi dan kondisi dapat kembali normal. Saat ini di wilayah Bali, Pertamina telah melakukan Program Subsidi Tepat LPG yang dilaksanakan secara bertahap untuk semua wilayah di Bali yaitu kegiatan verifikasi pangkalan oleh Agen LPG dan pencatatan transaksi pembelian LPG 3 Kg oleh Pangkalan dengan cara mendata nomor KTP setiap konsumen yang membeli LPG 3 kg melalui Aplikasi Merchant/MerchantApps. Untuk Kab Buleleng dan Kota Denpasar pelaksanaan program Subsidi Tepat LPG akan dilaksanakan pada 1 Juli 2023. (Citta Maya/balipost)