Pesanan Bade mulai ramai sehingga membuat perajin kewalahan mengerjakannya. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Memasuki musim upacara pengabenan atau Putra Yadnya, perajin bade kebanjiran orderan. Bahkan saking banyaknya orderan, perajin kewalahan untuk mengerjakan pesanan tersebut.

Perajin bade asal Kecamatan Bebandem, Ida Ketut Santosa, mengatakan hal itu, Rabu (7/6). Menurut Santosa, pesanan perlengkapan upacara Pengabenan, yakni bade, singa, sapi, dan yang lainnya sudah mulai ada sejak Januari 2023.

Kini, dirinya tengah disibukkan mengerjakan pesanan tersebut. “Sekarang ini saya sedang mengerjakan sekitar 10 paket lengkap sampai pengerorasan sarana pengabenan tersebut,” ucapnya.

Baca juga:  Peminat Banyak, Seniman Mobil Klasik Kewalahan Penuhi Pesanan

Santosa mengatakan, pihaknya memprediksi pemesanan sarana pengabenan akan terus meningkat pada Juli sampai Agustus. Sekarang ini, guna memenuhi pesanan, pihaknya hanya melibatkan tujuh pekerja.

“Dari tujuh orang tenaga, masing-masing sudah memiliki tugas apa yang akan dikerjakan nanti. Dan bila dari mereka belum bisa menuntaskan pekerjaan, tetap akan dibantu oleh teman yang lainnya untuk mempercepat proses pengerjaan. Dengan banyaknya pesanan, jumlah tujuh orang ini masih cukup kewalahan mengerjakan pesanan,” katanya.

Baca juga:  Diterjang Ombak, Warung Makan di Pantai Lebih Terendam

Dia menjelaskan, untuk pemesanan sarana pengabenan itu berasal dari sejumlah desa di Karangasem, diantaranya dari Desa Bugbug, Tianyar, Kubu, Karangasem, Selat, dan desa yang lainnya. Dan pihaknya mengirim pesanan ke Desa Culik Abang.

“Kalau untuk luar Karangasem tidak bisa ngambil, karena selain kewalahan juga masalah waktu perjalan yang ditempuh cukup jauh untuk membawa pesanan itu sehingga pesanan saat ini masih di Kabupaten Karangasem saja,” jelasnya.

Baca juga:  Upacara Pelebon Ketua Yayasan PR Saraswati, Bade Setinggi 16 Meter akan Dibakar Selasa

Lebih lanjut dikatakannya, untuk satu paket pesanan sarana pengabenan itu harganya mencapai Rp 24 juta rupiah. Dan paling mahal harganya Rp 50 juta rupiah. “Harga tergantung pesanan,” tandas Santosa. (Eka Parananda/balipost)

 

BAGIKAN