Seorang pedagang daging ayam sedang menunggu pembeli. (BP/Dokumen)

fDENPASAR, BALIPOST.com – Hampir dua bulan, perayaan Idulfitri berakhir. Namun sejumlah harga bahan pangan belum juga beranjak turun. Salah satunya adalah daging ayam.

Sejumlah pedagang yang ditemui di Pasar Kreneng, Denpasar pada Rabu (7/6) mengakui harga ayam masih tinggi. Pasangan suami istri, Muklis dan Yuyun yang berjualan daging ayam di lantai 2 Pasar Kreneng mengatakan sekilo daging ayam dijual hingga Rp45 ribu. “Masih tinggi sekali harganya, sekarang harga ayam per kg (Rp) 44 ribu-45 ribu,” ungkapnya.

Baca juga:  Harga Daging Ayam Naik

Pasutri itu mengatakan kenaikan harga ini merupakan yang tertinggi sepanjang 20 tahun mereka berjualan daging ayam. Selama ini, harga daging ayam termahal, sebut Muklis, mencapai Rp42.0000.

Yuyun menambahkan tingginya harga daging ayam ini disebabkan langkanya ayam hidup. Bahkan, kenaikan harga daging ayam saat ini adalah kenaikan terlama dan termahal yang pernah dirasakan.

Walaupun harga ayam saat ini mengalami peningkatan, Muklis mengaku penjualan ayam masih stabil. Hanya saja, ada sedikit penurunan, terutama untuk konsumsi rumah tangga. Saat ini, permintaan justru lebih banyak dari para pelaku usaha kaki lima.

Baca juga:  Peredaran Makin Marak Setelah Pandemi, Ribuan Gram Narkoba Disita

Muklis dan istrinya merasakan dampak yang cukup besar dari segi keuntungan. Akibat turunnya permintaan daging ayam, omzet mereka drop sebesar 60 persen. (Apsari/balipost)

BAGIKAN