Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Memasuki musim kemarau, warga beberapa wilayah di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung sudah memgalami krisis air bersih. Situasi ini pun mendapat sorotan dari DPRD Provinsi Bali pada Rapat Paripurna ke-18 DPRD Provinsi Bali, Senin (12/6).

Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Bali, I Ketut Juliarta, mengatakan sampai saat ini masih banyak rumah masyarakat yang belum dialiri air bersih di Nusa Penida. Sehingga mau tidak mau mereka harus membeli air bersih.

Diungkapkan, bahwa masyarakat di Nusa Penida harus membeli air bersih ukuran satu tangki seharga Rp100 ribu yang hanya dapat digunakan selama 3 hari atau bisa mencapai Rp1 juta per bulan. Sedangkan bagi yang memiliki usaha, bahkan dalam satu hari bisa menghabiskan satu tangki seharga Rp100 ribu itu atau Rp3 juta dalam sebulan.

Baca juga:  BKSDA Sebut Baru Pertama Kali Ada Buaya Ditemukan di Pantai Legian

Juliarta menyampaikan sejumlah desa di Nusa Penida yang masih menghadapi krisis air bersih seperti Desa Jungutbatu, Desa Klumpu, dan Desa Batukandik. “Saluran pipanya ada semua, tetapi airnya yang tidak ada. Betapa mahalnya uang yang harus dikeluarkan masyarakat hanya untuk memenuhi air bersih yang menjadi kebutuhan untuk menunjang hidup. Lalu bagaimana peran kita sebagai pemangku kebijakan, sampai saat ini permasalahan air belum juga bisa diatasi,” tandas Anggota DPRD Provinsi Bali Dapil Kabupaten Klungkung ini.

Baca juga:  Bermunculan Spanduk Diduga Sindir Gibran saat Kunjungan di Bali, Ini Reaksinya

Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan untuk pengoptimalan pengelolaan sumber mata air yang dikelola Pemprov Bali. Seperti sumber mata air Guyangan, agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas sehingga masyarakat tidak perlu lagi menebus air dengan harga mahal.

Ditanya apakah pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta terkait permasalahan krisis air bersih di Nusa Penida ini, Juliarta mengaku belum sempat berkoordinasi. Namun, dalam waktu dekat pihaknya akan mengkoordinasikan permasalahan ini.

Sehingga, antara Pemerintah Kabupaten Klungkung dengan Pemprov Bali bersinergi mengatasi permasalahan ini. Menanggapi hal tersebut, seusai Rapat Paripurna ke-18 DPRD Provinsi Bali, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengatakan belum lama ini ada investor yang datang ke Bali dan akan membawa teknologi dari Jerman yang mampu mengolah air laut menjadi air tawar dan air minum.

Baca juga:  Dari Warga Bali Meninggal Terjangkit COVID-19 Bertambah hingga Modus "Penjualan Gelap"

“Jika teknologi ini berhasil, maka Nusa Penida akan dijadikan sebagai percontohan. Kita carikan apapun caranya untuk mengatasi persoalan ini (krisis air di Nusa Penida,red), apalagi ini menjadi masalah rutin terutama saat musim kemarau,” ujar Wagub Cok Ace. (Winatha/balipost)

BAGIKAN