Karo Humas dan Protokol BNN RI Brigjen Pol. Sulistyo Pudjo Hartono. (BP/Ken)

DENPASAR, BALIPOST.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) RI kembali menggelar Smash On Drugs (SOG) di Auditorium Widya Sabha Unud, Jimbaran. Kegiatan dilaksanakan 17-21 Juni 2023 ini diikuti 166 atlet nasional dan peserta luar negeri sebanyak 60 orang dari 12 negara.

Karo Humas dan Protokol BNN RI Brigjen Pol. Sulistyo Pudjo Hartono saat ditemui di Denpasar, Jumat (16/6) menjelaskan, Smash On Drugs 2023 akan dibuka Kepala BNN RI Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose dan rencananya dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E, M.Si, serta Menteri Pemuda dan Olahraga, Ario Bimo Nandito Ariotedjo.

Baca juga:  Miliki Potensi e-Sports, Tim dari SMAN 1 Negara Raih Juara II di Kompetisi Nasional

“Kegiatan olahraga ini masuk dalam program soft power approach dilakukan BNN. BNN menyelenggarakan berbagai kegiatan dan membuat rekayasa sosial agar masyarakat itu yakin bahwa narkoba itu tidak baik. Makanya BNN menggelar berbagai kegiatan nasional maupun internasional,” tegasnya.

Menurut Brigjen Sulistyo, atlet nasional yang mengikuti pertandingan ini berasal dari Kalimantan Tengah, Kalimatan Timur, Jawa Barat, Papua Barat, Bali, NTB, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, DKI Jakarta, Kepri, Sulawesi Selatan, Aceh, Riau, NTT, Lampung, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, Jambi, Sulawesi Barat, Bengkulu, Gorontalo, dan Banten. Sedangkan pemain luar negeri berasal dari Malaysia, China (3 negara bagian), Thailand, Luxembourg, India, Jepang, Macau, Singapura, Jerman, Filipina, Korea Selatan, dan Chinese Taipei.

Baca juga:  LPPM Unud dan UI Gelar Aksi Peduli Pengungsi Gunung Agung

BNN, kata Kabid Humas Polda Jabar ini, progam soft power approach dilakukan besar-besaran menyentuh desa dan sekolah-sekolah untuk aktif berolahraga. “Kita berupaya membuat anak muda sibuk berolahraga dengan harapan tidak terjerumus atau terlibat narkoba. Tidak ada suatu bangsa yang besar tanpa memaksimalkan kesehatan warganya. Kesehatan itu jadi salah satu faktor kemajuan suatu bangsa,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN