MANGUPURA, BALIPOST.com – Maha Semaya Warga Pande (MSWP) Kabupaten Badung menggelar Karya Atma Wedana (Nyekah/Memukur) lan Manusa Yadnya secara gratis. Puncak karya dilaksanakan pada tilem sada bertempat di Bale Banjar Pandean, Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Badung, Minggu (18/6).
Upacara tersebut dipuput tiga sulinggih yakni Ida Sira Mpu Wisva Adhyatmika Putri, Dukuh Pandean, Munggu, Ida Sira Mpu Brahma Puja Dharma Sidhi, Pemaron Munggu dan Ida Sira Mpu Gede Jangga Dharma Putra, Taman, Abiansemal. Karya ini tidak hanya diikuti warga pande di wilayah kabupaten Badung saja, namun ada pula dari Tabanan, Gianyar dan Jembrana.
Ditemui disela-sela puncak karya, Ketua MSWP Kabupaten Badung I Gede Wena, SH didampingi Ketua Panitia Atma Wedana lan Manusa Yadnya, Jro Mangku Nyoman Kaler, SE menjelaskan, karya atma wedana dan manusa yadnya secara massal ini merupakan program dari MSWP Badung yang dilaksanakan setiap 3 tahun sekali. Namun tiga tahun yang lalu tidak dapat dilaksanakan karena terjadinya wabah covid-19 dan kali ini baru bisa digelar kembali.
“Karya ini digelar juga merupakan keputusan dari Loka Sabha MSWP Badung pada April lalu,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, sebelum karya atma wedana, MSWP Badung telah menggelar upacara bebayuhan sapuh leger yang dilaksanakan pada tumpek wayang lalu di Gria Dukuh Pandean, Desa Munggu yang diikuti lebih dari 200 orang. “Kami MSWP Badung hanya memfasilitasi masyarakat, semeton yang ingin mengikuti upacara ini. Untuk peserta kami tidak batasi soroh, siapapun boleh ikut, namun kali ini hanya diikuti semeton pande saja,” sambungnya.
Gede Wena selaku ketua anyar di Kepengurusan MSWP Badung masa bakti 2023-2028 ini menambahkan, terlaksananya karya ini tidak lepas dari bantuan Pemkab Badung. Biaya untuk karya ini bersumber dari bantuan Pemkab Badung sebesar 500 juta dan dana punia dari semeton serta peserta.
Sementara Ketua Panitia Jro Mangku Nyoman Kaler menjelaskan, untuk karya atma wedana diikuti 39 sekah, manusa yadnya yaitu, mepetik diikuti 90 orang dan menek kelih/metatah 114 orang. Mengenai dudonan karya telah dimulai sejak Senin (12/6) dengan upacara matur piuning karya, Selasa (13/6) nyukat karang, nuasen karya, ngingsah lan netegan beras.
Pada Sabtu (17/6) dilanjutkan dengan upacara ngangget don bingin, ngajum sekah, mendak nama, pasupati sekah, ngebijiang, murwa daksina meiringan sapi gading, munggah ke peyadnyan dan memben. Sorenya melaspas banten lan ulam upakara, melaspas bukur, menek kelih dan ngekeb.
Puncak karya pada tilem sada, Minggu (18/6), dimulai dengan upacara metatah, mepetik, dilanjutkan nyekah, mejaya-jaya dan malamnya meprelina sekah. “Besok paginya, Senin (19/6), nganyut ke segara lan nyegara gunung di Segara Sogsogan, Cemagi. Usai nyegara gunung, dewa hyang keiring ke merajan soang-soang,” pungkasnya. (Adv/balipost)