Upacara ngewaliang pralingga Ida bhatara tersebut langsung masineb di Pura Merajan Selonding, Minggu (18/6). (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Sejumlah Pralingga Ida Bhatara yang belum dikembalikan saat nyineb Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Besakih akhirnya diputuskan untuk dikembalikan ke Pura Merajan Selonding, Besakih. Upacara ngewaliang pralingga Ida bhatara tersebut langsung masineb di Pura Merajan Selonding, Minggu (18/6).

Upacara itu juga dirangkaikan dengan Ngadegang Anglurah Mangku Kebayan. Ketua Panitia Upacara, I Gusti Bagus Karyawan, mengungkapkan, ritual ini berdasarkan keputusan paruman atau rapat Desa Adat Besakih pada 14 Mei, 29 Mei serta 7 Juni 2023.

Baca juga:  Disambut Positif, Rencana Pembangunan Bioskop di Besakih

Ada sejumlah pralingga dari beberapa pura belum dikembalikan saat penyineban IBTK di Pura Agung Besakih pada 26 April lalu. “Pada intinya sejumlah pralingga yang belum dikembalikan saat nyineb IBTK, sekarang telah dikembalikan lagi ke Pura Merajan Selonsing,” ucapnya.

Bagus Karyawan, mengungkapkan, sejumlah pralingga yang belum dikembalikan tersebut merupakan pralingga dari empat pura yang ada di Komplek Pura Agung Besakih. Yakni Pralingga dari Pura Ulun Kulkul, Pura Bagun Sakti, Pura Manik Mas, dan Pura Pesimpangan.

Baca juga:  Tingkatkan Toleransi Antarumat Beragama di Hari Saraswati

“Sekarang kasibeb di Pura Merajan Selonsing. Sejatinya sebelumnya memang kasibeb di sini, tapi saat panyineban IBTK lalu, tidak ada pemberitahuan sehingga pralingga Ida Bhatara tidak dikembalikan. Dari pihak desa adat mencermati kenapa pralingga tidak dikembalikan. Setelah itu, langsung melaksanakan paruman, dan akhirnya diputuskan Pralingga Ida Bhatara harus dikembalikan lagi ke Pura Merajan Selonding,” jelasnya.

Dia menjelaskan, sebelum dikembalikan lagi ke Pura Merajan Selonding ini, pralingga Ida bhatara kasineb di dua lokasi pura, yaitu pralingga Ida bhatara Pura Ulun Kulkul dengan pralingga Ida bhatara Bangun Sakti, kemudian Pralingga Ida Bhatara Pura Manik Mas dengan Pralingga Ida Bhatara Pura Pesimpangan.

Baca juga:  Libur Manis Galungan, Wisatawan dan Umat Hindu Padati Tanah Lot

Sementara itu, penglingsir dari Pura Dadia Basukian Ki Tua Paniti Lor, Anglurah Bendesa, Jro Mangku Putu Artayasa, mengatakan, pihaknya telah ngaturang ayah-ayah serangkaian upacara itu. “Semoga dengan kembalinya pada tatanan yang semestinya, bisa sedikit membuat perubahan yang baik lagi untuk Desa Besakih,” harapnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN