AMLAPURA, BALIPOST.com – Peringatan HUT ke-383 Kota Amlapura tidak segebyar tahun lalu. Kendati demikian pawai budaya yang melibatkan ribuan siswa dan guru itu menjadi pemanis puncak peringatan yang berlangsung, Kamis (22/6).
Pawai Budaya dilepas Bupati Karangasem I Gede Dana di depan Taman Budaya Candra Buana, Amlapura (depan Puri Gede Karangasem). Peserta yang berasal dari delapan kecamatan itu, wajib menampilkan tradisi budaya yang ada di masing-masing kecamatan.
Selain itu, peserta juga menampilkan seni budaya kontemporer sesuai tema yang diusung dalam pawai budaya. “Pawai budaya HUT ke-383 Kota Amlapura bertemakan Maha Jnana Segara Kertih. Tema ini bermakna pemulian terhadap laut sebagai pendalaman ajaran Bung Karno,” kata Gede Dana di sela-sela melepas pawai budaya tersebut.
Gede Dana mengatakan, Maha Jnana Segara Kertih yang diangkat sebagai tema dalam pawai budaya tersebut, sebagai upaya menggetok tularkan nilai-nilai ajaran Bung Karno kepada anak-anak siswa melalui kebhinekaan kebudayaan yang dimiliki. “Tema yang diangkat bukan sekadar pemulian terhadap laut, juga sebagai simbolisasi terhadap luasnya wilayah perairan yang dimiliki Karangasem,” katanya.
Dia menjelaskan, pawai budaya mengambil rute mulai Taman Budaya Candra Buana sebagai lokasi pelepasan peserta oleh Bupati Karangasem Gede Dana. Dari Taman Budaya peserta bergerak ke selatan menuju Jalan Kapten Gebun, Jalan Diponegoro menuju Tugu Pahlawan Ciung Wanara, Amlapura, lanjut bergerak ke Jalan Gatot Subroto, Jalan Teuku Umar, Jalan Serma Anom, Jalan Ngurah Rai (sebelah barat Pura Jagat Nata) dan kembali finish di Taman Budaya Candra Budaya.
Pawai Budaya diawali penampilan marching band anak-anak SMPN 2 Amlapura, dilanjutkan IGTKI Karangasem, PKBM Kecamatan Kubu, disusul peserta dari Kecamatan Kubu, Rendang, Sidemen, Selat, Manggis, Abang, Bebandem dan terakhir peserta dari Kecamatan Karangasem.
Masing-masing peserta menampilkan seni budaya bernuansa laut, Penampilan dari Kecamatan Kubu misalnya. Diiringi tetabuhan baleganjur, mereka menampilkan tari nelayan yang dibawakan tiga orang guru.
Sedangkan SMPN 2 Amlapura yang membuka jalannya pawai juga menampilkan seni kontemporer bernuansa laut, dengan mengedepankan sosok Dewa Wisnu sebagai tokoh utama. “Selama pawai, peserta melakukan dua kali atraksi, pertama saat dilepas di Taman Budaya dan terakhir di depan Tugu Pahlawan Ciung Wanara dengan durasi masing-masing 10 menit. Secara keseluruhan peserta yang terlibat dalam pawai ini sebanyak 1.825 orang terdiri dari siswa dan guru,” jelas Gede Dana. (Adv/Balipost)