Kepala Dinas Kesehatan Bali, Nyoman Gede Anom. (BP/Win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Merebaknya kasus rabies di Bali kini tengah mengkhawatirkan. Pasalnya, jumlah warga yang tergigit hewan penular rabies sangat tinggi.

Dinas Kesehatan Provinsi Bali mencatat, hingga Juni 2023 sebanyak 19.035 warga digigit hewan penular rabies khususnya anjing. Dari jumlah tersebut, 300 warga dinyatakan positif rabies. 4 orang diantaranya meninggal dunia.

“Berdasarkan data hingga Juni 2023 ini, ada 300 warga dinyatakan positif rabies, dari total 19.035 warga yang digigit hewan penular rabies, khususnya anjing. Dari 30 orang yang positif rabies itu, 4 orang meninggal dunia,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Bali, Nyoman Gede Anom, Kamis (29/6).

Baca juga:  Dua Hari Berturut-turut Sama, Tambahan Kasus Baru Positif COVID-19 dan Sembuh di Bali

Anom merinci dari 4 orang yang meninggal dunia tersebut berasal dari Kabupaten Jembrana 2 orang, dan Kabupaten Badung dan Buleleng masig-masing satu korban meninggal dunia. Meski kasus rabies mengkhawatirkan, nakun status kejadian luar biasa (KLB) rabies belum ditetapkan di Bali. Ini karena kasus gigitan, positif hinga korban meninggal masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

Anom mengatakan bahwa pada tahun 2022, kasus gigitan hewan penular rabies mencapai 39 ribu orang dengan 690 kasus positif dan jumlah korban sebanyak 22 orang. Jika dibandingkan tahun 2023 ini, kasus rabies dan korbannya lebih sedikit dibandingkan tahun 2022 lalu. Sehingga, Bali belum menetapkan KLB rabies. Sebab, KLB akan ditetapkan jika kasus meninggal meningkat pada tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga:  Zona Merah Ini Sumbang Korban Jiwa Terbanyak, Tertua 78 Tahun

Guna mengantisipasi kasus rabies tahun ini meningkat, Anom mengatakan menyediakan 63 ribu dosis vaksin anti rabies hingga akhir tahun. Vaksin disediakan secara gratis di seluruh fasilitas kesehatan di Bali. Oleh karena itu, warga yang terkena gigitan anjing dihimbau agar segera mencuci luka dengan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit dan berikan yodium setelahnya. Setelah itu, langsung bawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan vaksin anjing rabies. (Winata/Balipost)

Baca juga:  Aktivitas Vulkanik Gunung Agung Masih Tinggi
BAGIKAN