AIR - Beberapa warga melihat ketinggian dan kondisi air saat hujan reda di alur Tukad Badung, Denpasar, Minggu (2/7). BMKG wilayah III Denpasar memprakirakan sejumlah daerah di Bali akan diguyur hujan selama beberapa hari kedepan. (BP/Eka adhiyasa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Masyarakat Bali tidak hanya diimbau mewaspadai dampak bencana hidrologi, namun BMKG juga menghimbau masyarakat pesisir agar mewaspadai banjir pesisir (rob). Sebab, adanya fenomena fase bulan purnama (full moon) pada tanggal 3 Juli 2023 bersamaan dengan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada 4 Juli 2023, berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum. Potensi banjir rob ini diprediksi terjadi dari tanggal 5 hingga 8 Juli 2023.

Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Bali. Seperti, di Pantai Soka, Pantai Pasut, Pantai Kelanting, Pantai Yeh Gangga, Pantai Kedungu, Pantai Tanah Lot, Pantai Batu Bolong, Pantai Seminyak, Pantai Kuta, Pantai Jerman, Pantai Nusa Penida, Pantai Balangan, Pantai Padang-padang, Pantai Nuggalan, Pantai Pandawa, Pantai Nusa Dua, Pantai Serangan, Pantai Sanur, Pantai Sindu, Pantai Saba, Pantai Masceti, Pantai Lebih, Pantai Kusamba, dan Pantai Batu Kori.

Baca juga:  4 Tahun Beroperasi, Ini Sejumlah Kendala Bus Trans Metro Dewata Minim Penumpang

Potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu (hari dan jam) ditiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Seperti, aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut, serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG Wilayah III Denpasar. (Winatha/Balipost)

Baca juga:  Ini Tambahan Satu Pola di PPDB 2017
BAGIKAN