Wagub Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) melaksanakan prosesi mapepada wewalungan serangkaian karya pujawali di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (2/7). (BP/Ist)

LUMAJANG, BALIPOST.com – Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) yang didampingi oleh Ketua PHDI Jawa Timur, Pembimas Jawa Timur, Ketua DDP Pradah Jawa Timur dan PHDI Lumajang turut menyaksikan prosesi mapepada wewalungan yang dipuput oleh Ida Pedanda Gunung Sari, serangkaian karya pujawali di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (2/7).

Prosesi mapepada wewalungan merupakan penyamaan terhadap roh hewan (kambing, kerbau, babi dan kura-kura) yang akan digunakan untuk sarana upakara. Dengan Mapepada diharapkan arwah dari hewan yang digunakan untuk upakara, ketika lahir kembali mengalami kenaikan tingkat atau tidak menjadi hewan kembali. Selain itu, banten yang digunakan juga terbuat dari janur, dan bahan lainnya sebagai sarana upakara.

Baca juga:  Upacara ‘Mapepada’ dan ‘Tawur Agung’ di Pura Kawitan Kayuan Bali Mula

Nampak istri dari Wagub Bali, Ny. Tjok Putri Hariyani Ardhana Sukawati dan adik Wagub Bali Tjok Gde Raka Sukawati turut serta mengikuti prosesi mapepada wewalungan yang mengitari pura Mandara Giri Semeru Agung sebanyak 3 kali.

Sebelum dilaksanakan upacara mapepada wewalungan, segenap umat Hindu yang ada di Lumajang dan juga dari Bali walaupun dalam suasana diguyur hujan gerimis namun masih guyub mengisi rentetan karya mepapada.

Prosesi mapepada wewalungan ini dilaksanakan sehari sebelum puncak karya pujawali di Pura Mandara Giri Semeru Agung yang diharapkan mampu membersihkan jagad raya secara sekala dan niskala. Setelahnya, puncak karya dilaksanakan pada Soma Kliwon Wariga (besok dan dilanjutkan pujawali nyejer selama 11 hari.

Baca juga:  Wagub Cok Ace Hadiri Sertijab dan Pisah Sambut Kakanwil Kemenkumham Bali

Seperti diketahui, Mapepada adalah upacara penyucian yang dilaksanakan sebelum memotong hewan yang hendak digunakan untuk upacara yadnya sehingga terhindar dari Ahimsa Karma.

Untuk diketahui, rangakaian acara Pujawali, Pura Mandara Giri Semeru Agung telah dilaksanakan sejak 6 Juni 2023 dengan acara matur piuning, setelah itu dilanjutkan dengan Nuur tirta ke beberapa tempat, yaitu Nuur Tirta Empul Tampak Siring, Nuur Tirta Pura Selukat, dan Nuur Tirta Pura Sidakarya. Kemudian dilanjutkan dengan Nanceb, Negtegan, Nyamuh serta melasti. Setelah Puncak Karya juga dilaksanakan beberapa rangkaian upacara, yaitu Nganyarin yang dilakukan oleh 9 kabupaten/kota se-Bali, Piodalan Ranu Pane, Piodalan Ranu Dringu, Piodalan Pandan Sari dan terakhir penyineban tanggal 14 Juli 2023.

Baca juga:  Puri Ubud Gelar Dua Pernikahan Sekaligus

Selepas mengikuti prosesi mepepada, Wagub Cok Ace juga turut menghadiri acara Peresmian dan Serah Terima Gedung Kelompok Kerja Semeru Agung, yang masih terletak di area Pura.

Dalam sambutan singkatnya, Wagub Cok Ace mengapresiasi pembanguanan Gedung Kelompok Kerja, yang akan digunakan untuk penjualan hasil UMKM masyarakat Senduro. Diharapkan usaha yang memiliki tujuan untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar tersebut dapat berkembang tentunya dengan inovasi yang semakin baik setiap waktunya. Sehingga, penjualan produk dapat dilakukan secara berkelanjutan, tidak berhenti ditengah jalan. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN