DENPASAR, BALIPOST.com – Anyaman ate khas Karangasem ternyata diminati pengunjung Pesta Kesenian Bali (PKB). Salah satu perajin anyaman ini, Ni Ayu Sindhu Lagawati mengaku produk yang dijualnya di stand pameran PKB cukup laku terjual.
Sindhu mengatakan seni menganyam ini sudah digeluti turun temurun dari leluhur sejak zaman dahulu. Pada awalnya, anyaman ate dibentuk menjadi tempat sirih.
Namun, lama kelamaan, kerajinan ini diproduksi dengan berbagai bentuk. “Kerajinan ini bentuknya macam-macam, ada tas, wadah-wadah, atau tempat buah-buahan. Kalau dari lokalan Bali, kayak bokor, sokasi, seperti itu,” ucap perempuan asal Karangasem ini.
Umumnya, pembeli merasa tertarik karena kerajinan ini eco friendly atau ramah lingkungan. Bentuknya pun bermacam-macam. “Biasanya karena ini orang lokal, jadi lebih banyak ke bokor, tempat pemuspa, sokasi, ada juga tempat tissue,” ucap Sindhu.
Tak hanya membuka stand pameran saat PKB, ia pun memiliki toko berada di Karangasem dengan nama Saba Shop. Toko yang berlokasi di rumahnya itu juga merupakan tempat produksi. Ia pun berjualan online untuk memperluas pasar.
Sindhu yang rutin mengikuti pameran sejak tahun lalu itu menjelaskan produk yang dihasilkan dipasarkan mulai Rp10.000 hingga jutaan rupiah. Kerajinan anyaman yang terjual pun bisa mencapai 20 pcs per harinya. Ditanya omzet, ia mengaku bisa memperoleh Rp2.000.000 dalam seminggu. (Wulan/balipost)