Seorang warga beristirahat sambil melihat-lihat suasana alur Tukad Badung, Denpasar yang telah tertata. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Program revitalisasi sungai di Kota Denpasar yang dilakukan sejak beberapa tahun lalu, kini terhenti. Pasalnya, anggaran untuk program penataan tidak ada.

Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar Wiwik Hermawati saat dihubungi, Senin (3/7) mengungkapkan, terakhir proses revitalisasi sungai dilakukan pada 2018. Yakni dengan melanjutkan pengerjaan di bantaran sungai Tukad Badung sebelah selatan.

Baca juga:  Ular Piton 3 Meter Masuk Rumah Warga

Sejak 2019 tidak ada lagi penganggaran ataupun perencanaan kembali untuk mempercantik kawasan sungai di Denpasar. Namun yang ada hanya pengerukan karena pendangkalan di kawasan Sidakarya, Denpasar Selatan dan perbaikan drainase di kawasan Tonja.

Saat ini yang masih dalam proses pemgerukan di Tukad Rangda. “Kalau untuk revitalisasi itu Balai Wilayah Sungai (BWS). Jadi saat ini belum ada rencana revitalisasi. Hanya ada pengerukan saja yang kecil-kecil. Jadi, kemungkinan tidak ada revitalisasi kembali,” ungkapnya.

Baca juga:  Bali Siapkan 7 Atlet Muaythai ke Liganas Pelajar Mahasiswa

Apalagi, semua anggaran menurut dia sudah dilakukan refokusing saat terjadi Pandemi COVID-19. Sampai sekarang belum ada dianggarkan kembali untuk menata bantaran sungai agar terlihat cantik dan rapi. “Saat terjadi pandemi semua anggaran di refokusing. Sekarang paling hanya pengerukan itu juga di bawah Rp 175 juta dengan proses penunjukan langsung (PL),” imbuhnya. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN