DENPASAR, BALIPOST.com – Kerja ekstra keras Gubernur Bali, Wayan Koster di dalam menangani pandemi COVID-19 hingga mampu memulihkan kembali pariwisata dan perekonomian Bali mendapat apresiasi dari pengurus Realestate Indonesia (REI) Bali. Apresiasi tersebut disampaikan saat Gubernur Koster membuka Rakerda REI Bali di Riverside Convention Center, Padangsambian Kaja, Denpasar, Selasa (4/7).
Membaiknya pariwisata dan perekonomian Bali ditandai dengan 3 faktor. Pertama, meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali, yang sekarang sudah mencapai di angka 17.800 orang per hari. Kedua, pada triwulan pertama tahun 2023 pertumbuhan perekonomian Bali sudah mencapai 6,04%, menjadikan semua sektor ikut bergerak, termasuk sektor properti juga ikut bangkit.
Ketiga, terjadinya perubahan struktur perekonomian Bali. Pariwisata Bali tidak lagi mendominasi perekonomian Bali, karena ekonomi Bali sudah ada yang bergerak ke sektor lain akibat transformasi Ekonomi Kerthi Bali.
Pergerakan ekonomi Bali yang membaik juga ditandai dengan adanya sejumlah kebijakan yang menghidupkan ekonomi tingkat bawah yang dilakoni oleh UMKM, perajin tenun dan penjahit. Kebijakan yang pro rakyat ini berupa Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018, kebijakan Hari Penggunaan Busana Adat Bali sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018, serta kebijakan Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Khas Tradisional Bali yang sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021.
Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini menegaskan agar REI Bali yang bergerak di sektor properti betul – betul memberikan kontribusi terhadap Provinsi Bali yang sesuai dengan semangat visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru dengan menjalankan Haluan Pembangunan Bali, 100 Tahun Bali Era Baru 2025 – 2125 yang sudah disahkan oleh menjadi Peraturan Daerah dan akan berlaku pada tahun 2025 mendatang.
REI memiliki peranan sangat penting untuk meningkatkan layanan penyediaan perumahan masyarakat yang menjadi salah satu kebutuhan dasar dari masyarakat di Indonesia, khususnya di Provinsi Bali. Namun, REI harus memiliki cara pandang baru di Bali, karena penduduk Bali tahun ini sudah mencapai 4,3 juta. Kemudian tahun 2025 penduduk Bali diperkirakan akan meningkat jumlahnya 4,5 juta. Dengan asumsi pertumbuhan penduduk 1,2% sampai 1,5% pertahun, maka seratus tahun lagi penduduk Bali diperkirakan akan mencapai 9,9 juta sampai 11,2 juta dan hal ini akan membuat tingkat kepadatan penduduk akan terjadi.
Sekarang tingkat kepadatan penduduk di Bali telah mencapai 700 orang perkilometer persegi, seratus tahun kedepan tingkat kepadatan penduduk di Bali kira-kira mencapai 1.800 orang perkilometer persegi. Peningkatan kepadatan penduduk ini berkonsekuensi terhadap penyediaan lahan untuk perumahan, selain juga akan meningkatnya kebutuhan makanan.
Untuk itu, REI harus memiliki cara pandang baru di Bali dengan tidak membangun rumah di lahan produktif atau jangan sampai memborbardir dan mengeksploitasi sawah untuk membangun perumahan, supaya Bali tidak mengalami masalah ketersediaan pangan di masa mendatang. Kemudian model rumah yang dibangun agar lebih berkualitas, ramah lingkungan, dan menjaga karakter arsitektur Bali, supaya Bali ini tetap harmonis antara alam, manusia, dan budaya Bali.
Oleh karena itu, Gubernur Koster mengajak bupati/walikota se-Bali harus lebih ketat di dalam mengeluarkan perizinan yang berkaitan dengan penggunaan lahan yang produktif.
Ketua DPD REI Bali, I Gede Suardita menyampaikan ucapan terimakasihnya atas kepemimpinan Gubernur Koster, karena sektor properti kembali bangkit berkat kebijakan Gubernur Koster yang telah memulihkan kembali pariwisata Bali dan perekonomian Bali pasca dunia terdampak pandemi Covid-19. “Anggota kita berjumlah 120 perusahaan, saat pandemi Covid–19 hampir 50 persen terdampak. Astungkara atas kebijakan Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster di dalam memulihkan pariwisata dan perekonomian Bali, kini 80 persen anggota Kita sudah bisa beroperasi lagi,” pungkas Suardita. (kmb/balipost)