DENPASAR, BALIPOST.com – Dua karateka, I Nyoman Mahesa Widyajaya (Denpasar) dan Putu Suastini (Bangli) berhak mewakili Bali, di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dari tingkat SMK, setelah melalui seleksi, di GOR Lila Bhuana. Keduanya bakal berlaga pada event O2SN, yang rencananya diselenggarakan di wilayah Jabodetabek pada September.
Koordinator O2SN tingkat provinsi Bali, Nyoman Artana, di Denpasar, Selasa (4/7), menerangkan, seleksi melibatkan 5 karateka putra ditambah 4 atlet putri. Rinciannya, karateka putra berasal dari Denpasar Jembrana, Gianyar, Klungkung dan Karangasem, sedangkan atlet putri datang dari Denpasar, Jembrana, Bangli, dan Gianyar. “Mereka wajib tampil pada dua nomor, yakni kata (kerapian teknik) dan kumite (tarung),” ujar Artana.
Alhasil, untuk kata putra juaranya Nyoman Mahesa Widyajaya, disusul Putu Wishna Prihatna (Jembrana), dan Made Wesi Yogiarta (Klungkung). Karateka juara kumite putra diraih Nyoman Mahesa Widyajaya, kemudian Komang Agus Adi Putra (Karangasem).
Di sektor putri, juara kata Putu Suastini, Ida Ayu Ketut Istri Pradnyawati (Gianyar), serta Ni Komamg Adinda (Denpasar). Untuk juara kumite Putu Suastini, disusul Komang Adinda, dan Ida Ayu Ketut Istri. “Juara kumite dan kata Mahesa den Suastini, mereka meraup poin total 20, dari kata 10 ditambah kumite 10,” ungkap Artana.
Dijelaskannya, berdasarkan nilai akumulasi kata dan kumite juaranya Mahesa, disusul Made Wesi Yogiarta, dan Komang Agus Adi Putra. Di bagian putri, juaranya Suastini, kemudian Ida Ayu Ketut Istri P, serta Komang Adinda. Nyoman Artana, menegaskan, Mahesa dan Suastini tetap turun di nomor kata berikut kumite, pada O2SN. “Biasanya karateka kalau menguasai peragaan jurus, otomatis tampil fight di kumite,” ucapnya.
Seleksi O2SN bagi siswa SMA. diawali pertemuan teknik pada 14 Juli.
Pada bagian lain, Mahesa menyatakan, dirinya tetap berlatih di dojo Gemilang, berkoordinasi dengan pembina SMKN 1 Denpasar. “Kami berharap bisa merebut prestasi terbaik di O2SN,” kata atlet kelahiran Denpasar, 9 Mei 2006 ini. (Daniel Fajry/balipost)