Dito Ariotedjo. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp446 miliar untuk penyelenggaraan ANOC World Beach Games (AWBG) 2023 Bali. Hal ini ditegaskan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo terkait batalnya pelaksanaan kompetisi olahraga pantai terbesar di dunia itu.

Sebelumnya Association of National Olympic Commitee (ANOC) menyatakan Bali mundur sebagai tuan rumah AWBG 2023. Sebab, panitia lokal atau LOC tidak memperoleh anggaran dari pemerintah.

“Dalam hal anggaran (AWBG 2023), Kemenpora saat peninjauan awal proposal pada Februari, sebelum saya menjabat (Menpora), memang terjadi perbedaan yang sangat jauh dari pengajuan (dana) hampir Rp1 triliun dan hasil review sebesar Rp221 miliar,” kata Menpora Dito, Rabu (5/7) dikutip dari Kantor Berita Antara.

Dan saat ia mulai menjabat sebagai Menpora dilakukan review ulang bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan sehingga menghasilkan angka Rp446 miliar.

Baca juga:  Gubernur Koster Dukung World Beach Games di Bali Tanpa Kehadiran Tim Israel

“Dalam hal anggaran (AWBG 2023), Kemenpora saat peninjauan awal proposal pada Februari, sebelum saya menjabat (Menpora), memang terjadi perbedaan yang sangat jauh dari pengajuan (dana) hampir Rp1 triliun dan hasil review sebesar Rp221 miliar,” kata Menpora Dito saat dihubungi oleh pewarta di Jakarta, Rabu.

Dan saat ia mulai menjabat sebagai Menpora dilakukan review ulang bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan sehingga menghasilkan angka Rp446 miliar.

“Dalam menyusun perencanaan, Kemenpora melakukan asistensi bersama BPKP dan DJA Kemenkeu agar menghasilkan rencana anggaran yang sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku,” ungkap Menteri termuda di kabinet Indonesia Maju itu.

Dito mengatakan AWBG 2023 memiliki potensi yang bagus untuk Indonesia terutama dari sisi pengembangan olahraga wisata atau sports tourism.

Baca juga:  Belasan Gram Perhiasan Raib Digasak Maling

“Event internasional sebesar AWBG, walau bukan kalender resmi IOC seperti Olimpiade dan baru dua kali dilaksanakan oleh anggota-anggota ANOC, diyakini bagus untuk Indonesia dari sisi sports tourism,” kata Dito.

Dito menyatakan pemerintah telah meminta NOC Indonesia untuk segera melakukan perencanaan dan persiapan seefektif dan seefisien mungkin sejak Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah AWBG 2023.

“Saat mendapat laporan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah, pemerintah langsung meminta NOC Indonesia agar melakukan perencanaan dan persiapan seefektif dan seefisien mungkin. NOC Indonesia yang mengajukan Bali sebagai tuan rumah,” ungkap Dito.

Dito mengungkapkan pemerintah selalu siap menjadi tuan rumah ajang olahraga internasional sesuai program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Baca juga:  Dharma Santi Nyepi, Pemkab Ajak Perkuat Persatuan dan Kesatuan Antarumat Beragama

“Indonesia selalu siap menjadi tuan rumah event internasional, baik olahraga maupun event lain dengan pembangunan infrastruktur dan SDM yang dicanangkan Bapak Presiden Joko Widodo hampir satu dekade ini. Namun memang dalam pelaksanaannya harus ada perencanaan yang matang sehingga kita bisa menjamu tamu dengan baik,” kata Dito Ariotedjo.

AWBG Bali 2023 rencananya digelar pada 5-12 Agustus di empat klaster lokasi di Bali, yaitu di Nusa Dua, Jimbaran, Kuta, dan Canggu. Rencananya diikuti sekitar 1.500 atlet dari 130 negara.

Selain AWBG, Bali juga akan kedatangan 205 delegasi dari seluruh dunia beserta para petinggi organisasi olahraga dunia, yakni Komite Olimpiade Internasional (IOC), Badan Anti-Doping Dunia (WADA), hingga pimpinan federasi internasional yang akan hadir di ANOC General Assembly pada 13-15 Agustus. (kmb/balipost)

BAGIKAN