Suasana rapat dengar pendapat antara Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/7/2023). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Indonesia saat ini memiliki 433 kamera statis untuk penegakan hukum lalu lintas elektronik (ETLE) dan ratusan kamera lain untuk penegakan hukum serupa. Hal itu disebutkan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Firman Shantyabudi.

“Bahwa sampai hari ini, jumlah kamera ETLE adalah 433 untuk yang statis, lima untuk weight in motion atau untuk penimbangan yang bersifat mobile, kemudian 806 mobile handheld, dan 65 mobile on-board,” kata Firman dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (5/7).

Firman mengatakan, Indonesia masih memerlukan lebih banyak kamera ETLE, antara lain 3.465 kamera statis dan 1.472 kamera weight in motion. “Sedangkan yang dibutuhkan kami memiliki data masih cukup jauh, Bapak,” imbuhnya.

Baca juga:  Dari 36 Kematian COVID-19 pada 14 Agustus hingga 3 Alasan Jerinx Tak Ditahan

Selanjutnya, Korlantas Polri juga masih perlu memiliki 39.691 kamera mobile handheld, 1.261 kamera mobile on-board, serta 737 kamera jenis portabel untuk ETLE.

Firman menambahkan pihaknya juga terus meningkatkan kemampuan ETLE yang difungsikan sebagai sistem penegakan hukum dalam berlalu lintas berbasis teknologi informasi itu, misalnya agar dapat mengenali pelat nomor kendaraan. “Sampai kepada jumlah jenis pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat ketika berada di jalan raya,” katanya.

Baca juga:  Pikul Biaya Tinggi, Indonesia Optimalkan Tata Kelola Kepelabuhan Lewat INSW

Lebih lanjut, Firman mengatakan bahwa pemenuhan ETLE yang menjadi program kapolri berada di tengah-tengah anggaran berjalan. Dia menambahkan bahwa pihaknya mengadakan tur dengan pimpinan daerah di berbagai wilayah.

“Kami mengadakan tur kepada bapak-bapak dan ibu para pimpinan daerah di wilayah, dengan mengingatkan potensi peningkatan pajak kendaraan bermotor di wilayahnya masing-masing, karena ternyata potensinya ini sampai triliunan,” jelasnya.

Dia pun berharap adanya dukungan anggaran, seperti hibah, diturunkan ke Korlantas maupun ke polda untuk tambahan penyediaan kamera ETLE. “Mendorong kepada dirlantas dan kasatlantas untuk juga merapat ke DPRD I maupun II masing-masing. Dengan harapan apabila anggaran yang diturunkan ke Korlantas maupun ke polda-polda tidak mencukupi, kita harapkan adanya hibah dan lain sebagainya untuk menambah kekurangan anggaran ataupun sifatnya penambahan barang-barang,” kata Firman.

Baca juga:  Dana Abadi Pendidikan Capai Rp 31 Triliun

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI Supriansa mendukung rencana penambahan kamera ETLE untuk membantu memaksimalkan kinerja Korlantas Polri. “Saya setuju seandainya hasil tilang-tilang ini yang ada lalu diserahkan kembali kepada lantas. Berapa banyak yang ada itu, pendapatan PNBP (penerimaan negara bukan pajak) itu kemudian dipakai untuk membeli kamera. Maka, tidak repot-repot lagi para (polisi) lalu lintas kita ini berpanas-panas, berhujan-hujan,” ujar Supriansa. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN