DENPASAR, BALIPOST.com – Ranperda Provinsi Bali tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 disetujui Pimpinan dan seluruh Anggota DPRD Provinsi Bali untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda). Hal ini dinilai oleh para guru besar merupakan titipan leluhur Bali yang sedang dibangkitkan kembali oleh Gubernur Bali, Wayan Koster untuk menjaga eksistensi alam, manusia, dan kebudayaan Bali.
Prof. Dr. Drs. I Made Agus Gelgel Wirasuta, Apt., M.Si., menyampaikan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 yang telah setujui untuk ditetapkan menjadi Perda adalah pondasi untuk menata Bali selama 1 abad, sekaligus menjadi bukti kecintaan Gubernur Koster bersama pemimpin DPRD Bali yang solid memikirkan Bali agar tetap eksis sepanjang masa.
“Saya melihat ada kekuatan besar yang sedang mengiginkan agar alam, manusia, dan kebudayaan Bali tetap bertahan atau jangan sampai Bali itu hilang maupun berubah dimakan zaman akibat perubahan budaya yang tidak terkontrol. Oleh karena itu, pemimpin kita Bapak Wayan Koster bersama DPRD sudah membuat Haluan Pembangunan Bali Masa Depan sebagai wujud kesepakatan bersama dengan masyarakatnya untuk saling peduli dan mengiginkan Bali bukan sebagai museum, namun mengiginkan Bali terus berjalan memelihara kehidupannya yang langgeng dan ajeg,” ujar Prof. Gelgel, Rabu (5/7).
Dengan disetujuinya Perda Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125, maka pertama secara langsung pemerintah kabupten/kota akan menjadikan haluan ini pedoman untuk menyusun rencana kerja pemerintah daerah atau menyusun kegiatan jangka pendek sampai kegiatan yang jangka panjang 5 tahunan di kabupaten/kota se-Bali. Kedua, Haluan Pembangunan Bali Masa Depan akan menjadi suatu contoh bagi 17.508 pulau, 2.161 komunitas adat, dan 360 suku bangsa untuk memelihara alam, manusia, dan kebudayaannya masing-masing agar tidak hilang, dengan harapan sampai kapan pun bangsa Indonesia ini ada, maka karakter dan budaya di Indonesia harus tetap terjaga. Ketiga, Haluan Pembangunan Bali Masa Depan akan menjadi inspirasi bagi provinsi lainnya yang memiliki keunikan suku bangsa agar tidak hilang.
“Era sekarang, kita sudah bisa melihat Betawi ada Jakarta, namun ketika kita mencari Betawi di Jakarta susah sekali sekarang. Begitu juga ketika kita ke Jawa Barat ingin menyaksikan Sunda, Kkta masih ketemu beberapa Sunda Wiwitan, tetapi kalau kita sudah masuk ketengah kota, karena saya sudah 10 tahun di Bandung, kita sudah tidak lagi melihat Sunda, yang kita lihat metropolis,” tandasnya
Oleh karena itu, hal ini tidak boleh terjadi dj Bali. Apalagi manusia itu sangat cepat menjalani perubahan di era sekarang, termasuk anak-anak yang menikmati teknologi 5.0 itu sangat cepat sekali perubahannya. Jangan sampai teknologi merubah akar karakter bangsa ini, sebab karakter bangsa telah menjadi keunggulan dan menjadi nilai jual dari Negara Indonesia kepada dunia.
“Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 yang telah disetujui untuk ditetapkan menjadi Perda adalah titipan. Jadi Pak Gubernur Bali, Wayan Koster sudah ditakdirkan untuk merumuskan titipan leluhur Bali yang adi luhung ini, yang harus kita teruskan kepada generasi – generasi Bali selanjutnya. Saya doakan, Perda ini segera diundangkan oleh Mendagri, karena Perda ini adalah implementasi dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali,” tegas Prof. Gelgel dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unud ini.
Guru Besar Universitas Pendidikan Nasional, Prof. Dr. IB. Raka Suardana, SE.,MM., menyampaikan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan ini sangat futuristik, yakni Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Koster telah berpikir jauh ke depan. Pemerintah Bali saat ini telah merasakan bagaimana tantangan masa lalu yang sangat deras menerpa Bali.
Sehingga Bali “agak susah” dikendalikan karena tidak ada regulasi yang mengatur. Dengan adanya Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 yang telah disetujui untuk ditetapkan menjadi Perda, tentu ini merupakan angin segar bagi penyelamatan Bali masa depan.
Agar Bali tetap eksis dari sisi budaya, alam dan manusia meskipun ada gempuran dari banyak faktor. “Jika tidak dibuatkan regulasi untuk menyelamatkannya, tentu penyelamatan Bali akan sulit terwujud,” ujar Prof. Raka Suardana.
Haluan Pembangunan Bali Masa Depan ini, menurutynya sudah memikirkan banyak faktor yang akan mengakibatkan Bali bisa terselamatkan dari sisi perubahan jaman. Memang ada yang substansinya secara umum, tentu itu tujuannya untuk fleksibel dalam hal penyesuaian jika terjadi perubahan. “Kita tak bisa memprediksi sesuatu di masa datang secara pasti, apalagi 100 tahun mendatang, tapi haluan ini telah memperhitungkan semua itu,” pungkasnya. (kmb/balipost)