Akses jalan perbatasan Desa Tangkup-Apet, Kecamatan Sidemen, putus, Jumat (7/7) malam akibat tergerus oleh banjir. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tiga hari dilanda hujan, Bali mengalami banyak peristiwa bencana. Total ada ratusan bencana dilaporkan di hampir seluruh kabupaten/kota se-Bali.

Menurut Kalaksa BPBD Bali, Made Rentin, per pukul 18.00 WITA, Sabtu (8/7), jumlah peristiwa bencana yang dilaporkan mencapai 155 kejadian. Longsor menjadi bencana yang terbanyak dengan jumlah kejadian mencapai 62 titik. Di posisi kedua adalah pohon tumbang mencapai 57 titik.

Kemudian terdapat bencana banjir di 13 titik, bangunan roboh 1 titik, bangunan rusak (3), penyengker jebol (7), jalan jebol (3), senderan jebol (3), senderan jalan jebol (1), gorong gorong tersumbat (1), air meluap (1), tergerus air (1), dan orang hanyut (1).

Baca juga:  Ditinggal ke Pura, Rumah Terbakar Akibat Arus Pendek Listrik 

Dari ratusan peristiwa ini, tercatat korban sebanyak 7 orang. Empat di antaranya meninggal dunia karena tertimbun longsor.

Rentin merinci, dua orang meninggal karena longsor di Desa Tribuana, Karangasem yaitu I Ketut Tunas (68) dan I Komang Aditya Pratama (15). Keduanya merupakan kakek dan cucunya.

Sedangkan warga meninggal sebanyak 2 orang merupakan korban longsor di Kelurahan Cempaga, Bangli. Yaitu Ida Bagus Eka Widya Cipta dan Ida Ayu Putu Mutiari. Keduanya merupakan pasangan suami istri.

Sementara itu, dari ratusan bencana ini, Rentin menyebutkan ada 46 bangunan yang rusak. Sedangkan infrastruktur jalan yang jebol sebanyak 2 lokasi.

Dilihat per kabupaten/kota, Karangasem merupakan wilayah yang paling tinggi jumlah bencananya. Terdapat 58 kejadian yang dilaporkan akibat hujan yang mengguyur selama 3 hari terakhir. Kerugian diperkirakan mencapai Rp435.500.000. Peristiwa bencana di Karangasem didominasi tanah longsor sebanyak 22 kejadian, 3 jalan jebol, 10 senderan dan penyengker jebol, serta 1 peristiwa air meluap.

Baca juga:  Nengah Widiasih Rebut Perak di Asian Para Games

Kabupaten lainnya yang juga banyak melaporkan bencana adalah Gianyar dengan jumlah 34 titik. Tanah longsor dan pohon tumbang menjadi bencana terbanyak dilaporkan dengan masing-masing mencapai 16 kejadian.

Di posisi ketiga yang cukup banyak melaporkan bencana adalah Badung. Total terdapat 27 kejadian dilaporkan. Tanah longsor dan pohon tumbang terbanyak dilaporkan dengan masing-masing mencapai 10 kejadian. Selain itu, Badung melaporkan 2 peristiwa banjir, 3 bangunan roboh, dan 2 senderan jebol.

Baca juga:  Denpasar Tambah Pasien COVID-19 Meninggal, Ini Asal dan Riwayat Penyakitnya

Di Kabupaten Bangli, total kejadian 19 bencana. Jenis kejadian, yaitu 3 pohon tumbang, 14 tanah longsor, 1 bangunan roboh, dan 1 jalan jebol. Akibatnya, 2 orang meninggal dunia. Kerugian masih diestimasi.

Di Kabupaten Tabanan, total kejadian 3 bencana banjir, tanpa korban jiwa. Di Kabupaten Jembrana, total kejadian 9 bencana, yaitu 3 pohon tumbang dan 6 banjir (nihil korban).

Di Kabupaten Buleleng terjadi 1 senderan jalan jebol di jalan usaha tani Sepang-Agas, Busubgbiu. Total kerugian masih diestimasi.

Sementara itu, di Kabupaten Klungkung ada 3 kejadian bencana. Yaitu, 2 pohon tumbang dan 1 banjir. Akibatnya, 6 KK (36 orang) mengungsi.

“Data masih bersifat sementara, dan akan diupdate pada kesempatan berikutnya,” kata Rentin. (Winatha/balipost)

BAGIKAN