Kondisi bendung karet yang sudah bisa difungsikan lagi di Tukad Penet. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dampak cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini sangat dirasakan jajaran Perumda Tirta Sewakadarma atau PDAM. Akibatnya, produksi air bersih sempat terhenti, karena bendung karet di Tukad Penet kempes diterjang arus sungai yang deras.

Namun, sejak Minggu (9/7) pagi, bendung karet sudah bisa dipompa, sehingga produksi sudah bisa dilakukan. Direktur Utama Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Arsana, saat dikonfirmasi mengatakan bendung karet di Tukad Penet kini sudah kembali berfungsi. “Tadi sudah bisa dipompa, sehingga produksi sudah jalan,” ujarnya.

Baca juga:  Pipa Swadaya Diterjang Banjir, Ratusan KK di Yehembang Kauh Kesulitan Air Bersih

Meski demikian, pihaknya masih tetap melayani masyarakat yang mengalami gangguan aliran PDAM selama ini. Terutama untuk pelanggan di wilayan Padangsambian dan Serangan.

Kedua wilayan itu terganggu akibat aliran air di Tukad Penet dan Tukad Petanu sempat stop produksi. “Hingga kini kami masih melayani masyarakat bila perlu tangki air,” katanya.

Sebelumbya, gangguan produksi terjadi pada Jumat dan Sabtu terjadi akibat hujan yang terhadi di hulu. Atas kejadian tersebut, aliran distribusi ke sejumlah pelanggan sempat terhenti. Daerah yang terkena dampak yaitu Denpasar Utara, Denpasar Timur dan sebagian Denpasar Barat.

Baca juga:  Pelajar Jadi Sindikat Pengedar Tembakau Gorilla

Arsana mengatakan, kejadian seperti ini tidak bisa dihindari. Air keruh dan berpasir juga sering menganggu produksi saat musim hujan. Namun semenjak dibangun kanal di IPA Blusung, katanya, gangguan sudah bisa diatasi. Dia menyebutkan sekitar 60 persen gangguan bisa diatasi sejak dibangunnya kanal di IPA Blusung tersebut.

Selain di produksi, Arsana mengatakan, di hilir dalam hal ini pelanggan juga diimbau menyiapkan penampungan saat musim hujan seperti ember atau tandon. Tujuannya ketika air PDAM mati, masyarakat masih punya stok air bersih. (Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  Belum Optimal, Pembelian Air dari Sarbagita Petanu
BAGIKAN