Mengatasi anjloknya harga saat panen, petani diajarkan cara mengolah buah menjadi buah-buahan beku. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Anjloknya harga di musim panen selalu menghantui petani di Indonesia, termasuk Bali. Terkadang mereka bahkan harus membuang hasil panen karena murahnya harga di pasaran.

Mencermati hal itu sejumlah petani muda di Bali tergerak untuk mencari jalan keluar melalui pembentukan Bali Food Industry. “Kami merupakan perusahaan sociopreneur yang bergerak dibidang pertanian dengan membantu para petani lokal di Indonesia,” jelas Made Indra Dananjaya, Senin (10/7).
Berdiri sejak 12 September 2019, Bali Food Industry ini menawarkan solusi mengolah produk pertanian. Sejumlah inovasi itu antara lain, sari lemon dalam kemasan dan buah beku.

Baca juga:  PDDS Tabanan Kesulitan Capai Target, Hingga Juni Baru Rp 10 Miliar Tercapai

Mereka pun mendukung petani untuk membuka lahan pertanian dan mengajarkan petani lokal untuk menanam buah-buahan yang laku di pasaran. “Kami juga menyebarkan informasi seputar pertanian melalui media sosial untuk membangun ketertarikan generasi muda terhadap sektor pertanian,” jelasnya dalam rilis yang diterima.

Saat ini, Bali Food Industry memiliki kurang lebih 200 mitra tani di seluruh Indonesia. Mereka membina petani muda khususnya di Bali hingga memiliki kebun buah yang produktif. “Kami sudah mampu menyerap hingga lebih dari 100 ton buah setiap bulannya, memiliki tenaga produksi dengan standar mutu tinggi, pemasaran produk ke Pulau Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa, dan sudah memiliki izin edar berupa BPOM dan PSAT untuk produknya,” jelasnya.

Baca juga:  Begini, Pengakuan Pelaku Pembunuh Suanda

Dikatakannya, target ke depan adalah mampu menyerap lebih banyak lagi hasil pertanian di Indonesia dan meningkatkan kualitas dari petani serta hasil panen buah di Indonesia. Ia optimis hal itu akan tercapai karena Indonesia adalah negara agraris yang sebagian penduduknya bekerja di sektor pertanian.

Di dalamnya, petani merupakan pelaku utama dalam sektor pertanian yang berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan. Melalui petani, kebutuhan pangan rumah tangga hingga bahan baku industri dapat terpenuhi dengan baik. (kmb/balipost)

Baca juga:  AEOI Tak Akan Tambah Beban Pajak
BAGIKAN