Sosialisasi Program Kaki Pengkor di Kantor Dinas Kesehatan Denpasar, Senin (10/7). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kelainan bawaan kaki pengkor atau clubfoot menimbulkan trauma bagi penderitanya. Bahkan, kondisi ini sangat mengganggu kualitas hidup penderita karena mempengaruhi kemampuan mereka untuk bekerja dan berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari. Demikian dikemukakan Tutuk Utomo Nuradhy selaku Managing Director Yayasan Dokter Peduli atau lebih dikenal dengan sebutan doctorSHARE, Senin (10/7).

Tutuk menyampaikan penderita juga kerap mengalami stigmatisasi yang acap kali meninggalkan trauma mendalam. “Kita mengembalikan harapan dan semangat sehingga mereka menemukan kembali
kepercayaan diri untuk menatap masa depan dengan penuh optimis,” ungkap Tutuk dikutip dari rilisnya.

Baca juga:  Investasi di Bali Selatan Perlu Dimoratorium

Dijelaskan, doctorSHARE merupakan organisasi non-profit yang bergerak di bidang layanan sosial berfokus pada layanan kesehatan dan bantuan kesehatan. Saat ini yayasan telah memberikan dampak langsung kepada lebih dari 300 ribu jiwa di sejumlah wilayah pelosok nusantara sampai dengan 2022.

Untuk di Bali, pihaknya mengatakan menyasar Kabupaten Karangsem dan Kota Denpasar melalui program Kaki Pengkor atau CTEV (Congenital Talipes Equino Varus). Program ini sudah dimulai di wilayah Jabodetabek, Nias – Sumatera Utara, Lombok NTB.

Baca juga:  Lebih Baik Otoritas Khusus Dibandingkan Pungutan 10 Dolar AS

Sebagai langkah pihaknya berkerja sama dengan Dinas Kesehatan Karangasem melakukan sosialisasi program Kaki Pengkor kepada puskesmas di Aula Swastisaba Dinas Kesehatan Karangasem, Jumat (7/7). Sedangkan untuk sosialisasi puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Denpasar dilakukan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Senin (10/7).

Program Kaki Pengkor ditujukan untuk membantu masyarakat yang mengalami kelainan bawaan lahir yang sering disebut clubfoot ini. “Program ini akan diberikan secara gratis kepada keluarga tidak mampu atau melalui skenario BPJS jika memungkinkan,” kata Tutuk didampingi CEO Miracle Feet dari Amerika Serikat, Daphne S., selaku pendukung utama doctorSHARE dalam program Kaki Pengkor di Indonesia. (kmb/balipost)

Baca juga:  Berjaga di Tempat Karantina PMI, Kesehatan Anggota Polri Dicek
BAGIKAN